sepuluh:janji

432 43 0
                                    

"udah gausah nangis katanya Lo syang sma Abang bokap Lo"ucap gema menghapus jejak air mata diwajah Karisa.

Karisa menatap gema dengan mata yang masih berkaca kaca.

"Gema gpp?"tanya gadis itu.

Gema mengangguk pelan dengan sedikit senyum simpul yang ia perlihatkan.

Cewek itu masih berharap semua yang gema ceritakan itu bohong, namun ia percaya gema tidak berbohong sama sekali.

"Gema gpp?"tanyanya lagi memastikan. Gema mengangguk kembali.

"Gw gpp selagi Lo masih ada disini"ucap cowok itu lalu pergi meninggalkan Karisa sendiri di rooftop.

Bel pulang sudah berbunyi, Karisa masih melamun Nadia sudah lelah memanggil cewek itu sedari tadi.

"Karisa pulang"ucap cewek itu.

"Ahh iya aku mau nunggu taksi aja, soalnya gema lagi ada urusan"ucap Karisa, Nadia mengangguk. "Gamau sama gw aja?"tanya Nadia.

Karisa terdiam sejenak, "tapi Lo gabisa pake motor ya, yaudah pesen taksi aja"titahnya yang diangguki Karisa langsung. "Gw dluan ya bye"pamit Nadia.

Gema kembali dari gedung belakang, dibajunya terdapat bercak darah yang lumayan banyak namun ia tutupi dengan jaket.

"Mau kmna bos?"tanya airon, gema melirik sekilas kearahnya.

"Karisa"jawabnya dingin lalu melanjutkan langkahnya.

Karisa duduk didepan pintu gerbang, taksi yang ia pesan belum juga sampai. Lama batinnya.

"Ayo pulang"ajak gema, Karisa menoleh kearah cowok itu.

"Kamu lagi ada urusan gpp aku udah pesen taksi kok, beresin aja dulu urusannya"ucap karisa.

"Lo lebih penting dari urusan itu"ucap gema membuat Karisa terdiam.

Taksi yang Karisa pesan sudah sampai, "Karisa lyadra?"tanya supir taksi itu.

Karisa menoleh lalu mengangguk"aku pulang duluan ya"pamit Karisa.

"Ini itung² ongkos ganti, dia pulang sama gw"ucap gema memberikan selembar uang berwarna merah.

"Gema"ucap Karisa, gema menarik tangan Karisa menuju parkiran.

"Masuk"ucapnya sambil membukakan pintu mobil, Karisa menatapnya heran lalu segera masuk kedalam mobil gema.

Jalanan yang sangat macet membuat semua kendaraan terhenti, Karisa menatap sekelilingnya bosan.

"Balonku ada lima rupa rupa warnanya hijau kuning kelabu merah muda dan biru, meletus balon hijau darr hatiku sangat kacau balonku tinggal 4 ku pegang erat erat"nyanyi 2 orang anak jalanan yang ada dibelakang mobil gema.

Karisa menurunkan setengah dari kaca mobil yang ada disampingnya"dek!! sini"titah Karisa pada dua orang anak itu.

"Iya kak?"tanya salah satu anak yang umurnya lebih tua.

Karisa tersenyum"makan belum?"tanya gadis itu ramah. Kedua anak itu menggeleng.

Karisa membuka tasnya mengambil makanan makanan yang ia bawa, gema memerhatikan gadis itu dengan seksama.

"Aku buka dulu ya pintuny"ucapnya meminta izin. Gema mengangguk.

"Biar ga panas"ucap Karisa. "Nih makan ya pasti laper"lanjutnya.

Dua anak tadi memakan roti dan makanan makanan yang Karisa beri dengan lahap.

Mata gadis itu berbinar, ia senang ketika berbagi dengan anak anak seperti ini.

KARISA[END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz