12:RASA

420 43 2
                                    

maaf ya kalo partnya panjang panjang terus ngebosenin, soalnya aku nulis sekali idenya muncul😫🤧mohon dimaklumi ya, tapi aku lagi belajar diusahakan lebih pendek dan lebih menarik lagi.

Sepulang dari rumah sakit sekitar pukul 7 malam Karisa dan gema mampir disebuah kedai kebab yang tak jauh dari rumah sakit.

"Lo mau?"tanya cowok itu, Karisa menoleh lalu berfikir sejenak. Ia sudah merasa kenyang sedari tadi namun mulutnya masih ingin memakan sesuatu.

"Mau gak?"tanya gema lagi, Karisa mengangguk.

Cowok itu berdiri hendak memesan, "mang kebab 2 ya"teriak Karisa mendahului gema"kamu disini aja"lanjutnya lagi.

Gema kembali duduk disamping gadis itu, "liat itu anak kucing lucu banget"ucap Karisa antusias.

Gema memperhatikan gadis itu tak terlewat sedikitpun.

"Gema aku ga bisa Deket smaa kucing alergi tapi dia lucu, ambil dong"ucapnya meminta.

Cowok itu mengangguk lalu menggendong anak kucing tunggal tanpa induknya itu, lalu kembali berjalan mendekat kearah Karisa.

"Jangan Deket 1 meter aja 1 meter aku gamau bersin bersin lagi"titah gadis itu. Gema duduk dan memainkan lengan kucing itu gemas.

Cowok itu tersenyum tanpa diminta, memang ia sangat menyukai kucing sedari dulu bahkan ketika ia berusia 7 tahun ia memelihara 7 kucing yang diberi nama do,re,mi,ga,so,la,si,do.

Lucu sekali bukan(θ‿θ)

"Gema kamu masih suka kucing?"tanya Karisa, gema mengangguk pelan.

"Gimana kalo kita bawa aja tapi yang rawatnya kamu gimana?"ujar Karisa memberi saran.

"Boleh bi Santi bisa jagain juga kalo gw skolah"jawab cowok itu.

Karisa mengangguk dan tersenyum, "kita namain Mimi gimana?"tanya Karisa.

Gema mengerutkan keningnya, "Mimi?"gumam cowok itu.

"Iya, kenapa namanya jelek ya?"tanya Karisa lagi.

"Oke Mimi"final cowok itu.

Karisa tersenyum, ingin sekali menyentuh kucing betina yang lucu itu. namun jika ia melakukan itu Sama saja ia mencari penyakit.

***
"Makasih ya gema buat hari ini, maaf aku banyak ngerepotin"ucap Karisa sembari tersenyum.

"Sans"singkat cowok itu.

Karisa mendekat lalu berjinjit untuk membenarkan rambut gema yang sedikit berantakan.

"Jantung gw!!!"batinnya memberontak.

"Nah udah bener"ucap Karisa.

Gema terdiam, darahnya terasa berdesir tanpa jeda.

"Gema"panggilnya pelan. Cowok itu masih terdiam

"Gema, hello"panggil Karisa lagi sambil melambaikan tangan didepan wajah cowok itu.

"Ahh, ehh iya apa?"tanya gema gugup.

"Kenapa ngelamun?"tanya Karisa.

Gema menggaruk kepalanya yang tak gatal, "ahh ngak, ih iya Lo masuk istirahat sana"titah gema mengalihkan pembicaraan.

"Iya makasih ya gema sekali lagi, Jangan lupa rawat Mimi baik baik aku bakal sering main sama dia"ucap Karisa.

Gema mengangguk, "mainnya jaga jarak gtu?"tanya cowok itu diselingi tawa yang terdengar merdu ditelinga Karisa.

Bibir Karisa mengembang tanpa diminta, "gema seneng"batinnya.

Cowok itu sadar jika ia sedang tertawa, dengan segera ia kembali memasang ekspresi datarnya.

KARISA[END]Where stories live. Discover now