46. menerima keadaan

293 24 3
                                    

Assalamualaikum

Hallo semuanya

Apa kabar? Semoga selalu baik ya
Aku up nih mwhehe
Jangan lupa vote and follow🤩.

'karena setiap perjalanan memiliki titik hentinya, setiap perjuangan juga memiliki titik kalahnya dan setiap hidup memiliki titik matinya'


Gemuruh angin terdengar memenuhi pendengaran Karisa, gadis itu masih sama termenung diatas balkon kamarnya seorang diri.

Rayuan dan ratusan bujukan semua orang berikan pada Karisa, namun gadis itu enggan untuk keluar dari kamarnya. Rasanya ia hanya ingin mengistirahatkan dirinya yang sudah berantakan sejenak, mengistirahatkan segala lelahnya.

"Apa gw harus berhenti sampe sini aja?"

"Ini batas rasa kuat gw"

"Gw ga sanggup"

"Gw mau pulang"

"Gw capek"

Pertanyaan pertanyaan untuk mengakhiri segala rasa sakit itu memenuhi isi kepala Karisa. Bukan, bukan Karisa tidak ingin lagi untuk berjuang hanya saja dia sudah terlalu lelah untuk semua ini.

"Karisa"panggil seseorang dari balik pintu.

"Ada yang mau ketemu nak"lanjut seseorang yang Karisa kenali suaranya yaitu Meisya.

Karisa bangkit dari duduknya, berjalan dengan langkah lelahnya, lalu membuka knop pintu perlahan.

"Karisa" ucap seorang gadis yang langsung memeluk Karisa erat disertasi air mata yang mengalir.

Sedangkan Karisa hanya terdiam, merasakan pelukan yang tak ia rasakan kehangatannya karena hatinya yang sudah mulai mendingin.

"Gladys"kata Karisa pelan.

Ya, gadis itu galdys. Glayds tidak mengetahui jika lyadra meninggal, karena pasalnya kemarin gadis itu pergi entah kemana untuk beberapa waktu.

"Maafin gw gak ada disaat Lo butuh, ris"ujarnya meminta maaf.

Tangan lentik Karisa mulai mengelus punggung gladys perlahan.

"No problem Gladys"jawab Karisa, lebih tepatnya berbisik.

Tak tak tak suara sepatu hils memenuhi pendengaran semua orang, menjadi pusat pandangan saat itu juga.

'anindya'

Kedatangan wanita itu membuat semua orang yang ada disana terdiam seribu bahasa, sosok yang sudah lama tak mereka temui itu berdiri dengan senyuman manisnya dihadapan semua orang hari ini.

"Mama"gumam gema.

Anindya mengangguk dengan kedua tangannya yang merentang luas untuk menyambut pelukan gema. Dengan cepat laki laki itu memeluk wanita yang sudah lama ia rindukan dengan begitu erat.

Tak ada satu patah katapun keluar dari kedua mulut ibu dan anak itu, menandakan bahwa keduanya sedang ada dalam kerinduan yang begitu besar.

"Gw berhasil ris, gw berhasil bawa mama balik ke bang gema"ucap Gladys penuh haru.

"Kamu hebat glad"ujar Karisa mengelus kepala galdys penuh sayang.

Satu sisi Karisa tengah berduka begitu dalam sekarang, tapi disisi lain ia juga begitu bahagia ketika gema kembali bertemu dengan sosok yang selalu laki laki itu ceritakan pada Karisa.

Hari ini Tuhan benar benar menunjukan segalanya pada Karisa, bagaimana roda kehidupan itu berputar pada setiap manusia yang hidup. Jika kemarin Karisa adalah seseorang yang paling bahagia karena memiliki ibu yang sangat menyayanginya, sekarang adalah giliran gema yang mendapat kebahagiaan itu.

KARISA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang