45.Runtuhnya semesta

263 19 5
                                    

Heii Nana disini😀

Up nih hehe, jangan lupa vote ya
Selamat membaca
Semoga suka aamiin💘.

Gema dan lyadra sudah dipindahkan ke ruang inap, Karisa gadis itu pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli makan.

"Ayah, dimana Karisa?"tanya lyadra.

Wijaya menatap kedua manik mata lyadra yang berkaca kaca, lalu tersenyum tipis.

"Karisa sedang membeli makan, sudah kamu istirahat saja"titahnya.

Lyadra mengangguk pelan sebagai jawaban, "ayah, saya takut"gumam lyadra.

"Apa yang kamu takutkan lyadra?"tanya Wijaya.

Setetes air mata jatuh, disusul air mata yang lainnya membuat wajah cantik lyadra basah dan kedua matanya memerah.

"Mengapa kamu menangis lyadra? Apa ada yang sakit?? Bicara pada saya"ucap Wijaya mulai khawatir.

Lyadra menghapus jejak air matanya, menghela nafas panjang lalu menatap ayah mertuanya itu lekat.

"Saya mengidap kanker hati"tutur lyadra pelan.

Pengakuan yang lyadra katakan barusan membuat Wijaya terdiam seribu bahasa, bagaimana bisa? Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Jangan beri tahu Karisa ayah, biarkan hanya ayah dan saya yang tau. Biarkan Karisa berjuang lagi untuk sembuh, untuk masa depannya"ucap lyadra.

Wijaya tak bisa berkata apapun, bibirnya tertutup rapat.

"Arghhhh"ringis lyadra merasakan sakit kala bagian tulang rusuk sisi kanannya terasa begitu sesak.

"Dokter!!!"teriak Wijaya.

***

"Makasih pak"kata Karisa kala baso pesanannya datang.

Jalanan ramai dipenuhi orang yang berlalu lalang, cuaca yang tidak terlalu panas dan juga terpaan angin yang sejuk. Disini Karisa berdiam diri, disebrang rumah sakit Danendra, tepatnya diwarung bakso pak Samsul yang terletak di jantung kota.

"Permisi, boleh duduk disini?"ucap seseorang yang meminta izin untuk mengisi bangku yang kosong didepan Karisa.

Tanpa melihat siapa yang berbicara Karisa menyahut.

"Iya silahkan"jawabnya.

Tanpa menunggu lama laki laki yang meminta izin tadi segera duduk dan memesan beberapa makanan pada salah satu pegawai.

Tak sendok milik Karisa jatuh kelantai, membuat sang empu harus mengambilnya.

Lengan lentik milik Karisa mulai menjelajah lantai, mencari keberadaan sendoknya yang jatuh. Dan Stt Karisa berhasil menemukan sesuatu yang sudah pasti ia duga barang tersebut adalah sendok.

"Jangan modus mba"celetuk laki laki didepan Karisa.

Karisa menimbulkan setengah bagian kepalanya untuk melihat siapa yang berbicara.

"SAMUEL!!"kaget Karisa.

Tawa terdengar dari laki laki itu, lucu sekali melihat wajah Karisa yang kaget tadi.

KARISA[END]Where stories live. Discover now