44. last day of happiness

235 20 0
                                    

Dari sekian alasan untuk menyerah, kamu adalah satu satunya alasan agar aku bertahan.
-karisa lyadra Danendra

Ujian selesai dilaksanakan, semua orang senang karena tahap akhir mereka di kelas 12 selesai. Mereka hanya tinggal menunggu kelulusan dan pembagian ijazah.

"Karisa, kamu mau masuk universitas mana nak?"tanya Bu Laras.

Karisa terdiam, ini yang menjadi bebannya sejak saat kemarin. Ia bingung, ia takut.

"Karisa"panggil Bu Laras lagi.

"Karisa gak lanjut kuliah Bu"jawabnya yang membuat semua orang kaget.

Gema menatap Karisa dengan tatapan bertanya, matanya seolah olah mengatakan 'kenapa?'.

"Karisa, kenapa kakek sama bunda pasti marah kalo kamu gak lanjut kuliah"sahut Samuel.

Karisa menggeleng, "ini udah keputusan aku, jadi mohon kalian terima ya"ucapnya meminta.

Sepulang sekolah gema dan Karisa hanya diam dibelakang taman rumah Karisa, tak ada pembicaraan diantara mereka.

Perihal keputusan semua orang berhak untuk itu, tidak ada yang bisa ikut campur untuk kebaikan diri seseorang yang mengambil keputusan itu. Gagal ataupun berhasil itu jawaban dari pilihan keputusan itu, tugas orang orang disekitarnya hanya mendukung bukan memaksa.

"Kenapa?"tanya gema.

"Aku udah gakuat"jawab Karisa spontan.

Gema menoleh kearah gadis itu.

"Setelah semua ini kamu memutuskan untuk menyerah???"tanya gema tak percaya.

Karisa tak menjawab, berat rasanya untuk mengatakan 'ya' tapi ini keputusannya.

"Pikirin bunda sama kakek dong kar, mereka mau liat kamu bahagia, sukses raih cita cita kamu begitu juga aku"lanjut gema.

"Kenapa aku harus mikirin semua orang terus gema?!! Ini hidup aku, aku udah capek. Aku mau egois sekali ini aja kenapa kamu terus maksa aku buat ini itu?!!"jawabnya kesal.

Lyadra dan Wijaya terdiam diruang makan yang tak jauh dari taman, mereka mendengar pertengkaran Karisa dan gema.

"Kar, aku ga maksa"ucap gema selembut mungkin.

"You are selfish gema, apa kamu ga berfikir selama ini aku bertahan buat kalian, kalian semua. Apa aku ga berhak buat nentuin pilihan aku sendiri??"tanyanya dengan sorot mata lelah.

Gema menatap Karisa lalu mengangguk, "aku tau kamu cape, apa kamu mau nyerah gitu aja??? Karisa yang aku kenal gak gini, ga mudah nyerah, selalu jadi penyemangat buat semua orang"ujarnya.

Karisa memegang kepalanya yang mulai terasa pusing, "Karisa"panggil gema.

"Aku gpp"jawab Karisa.

"Karisa, ada yang sakit nak? Mana yang sakit?"tanya lyadra datang menghampiri 2 orang itu.

Karisa menggeleng pelan, "cuma pusing aja"jawabnya seadanya.

"Kita kedalem ya, biar gema gendong Karisa bunda"ucap gema lalu membopong tubuh mungil Karisa masuk kedalam.

Bi ipah dengan sigap membawa segelas air dan juga beberapa obat milik Karisa.

KARISA[END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن