33. kamu kenapa?

254 26 3
                                    

Sulit percaya, Bahwa kamu akan hilang esok hari.

Lyadra dan teman teman Karisa termasuk gema tengah menunggu pesawat pribadi milik Wijaya mendarat.

"Ga sabar banget udah kangen banget sama Karisa"ucap Nadia senang.

Lyadra tersenyum, dan menyahut"sama Tante juga, kata kakeknya Karisa makin sehat Tante seneng banget"

Kenzo sibuk dengan lamunannya.

"Ken"panggil gema.

Kenzo menoleh dan mengangguk, "pikirin aja, Lo juga tau konsekuensinya"jawabnya tanpa perlu mendengar pertanyaan gema.

"Disini bukan tempatnya, please kasih yang terbaik buat Karisa hari ini"sahut Samuel.

Inti alegra pun mengangguk paham.

Pesawat Wijaya family air akan segera mendarat.

Suara pengunguman terdengar, mereka senang bukan main orang yang mereka tunggu tunggu kepulangannya akan segera datang dengan membawa hal baru pada dirinya.

Bisa dilihat dari kaca disamping mereka, Karisa turun dibantu Lionel dengan Wijaya yang ada dibelakangnya.

"Karisa!!!!"teriak nadia Semangat.

"Berisik goblok, Karisa gak bakalan denger!"kesal Bryan.

Nadia mencibir, padahalkan dia hanya mengekspresikan rasa senangnya.

Karisa memasuki area bandara, rasanya badannya sangat lelah.

"Nona, nona lelah?"tanya Lionel.

Karisa menggeleng, "gpp om, Karisa oke"jawabnya.

Senyum merekah dibibir lyadra, kedua tangannya merentang begitu luas untuk menyambut putri semata wayangnya kembali dan memeluknya.

"Bunda!!!!"teriak Karisa.

Dengan langkah cepat gadis itu berlari memeluk ibunya.

"Kangen"ucapnya kala sudah didalam pelukan lyadra.

"Bunda juga"jawab lyadra.

Setelah melepaskan rinduny dengan lyadra, Nadia, Rania dan syna. Karisa beralih pada ketujuh laki laki yang 10 hari kebelakang tak ia dengar suara dan juga tak ia lihat wajahnya.

"Hai"sapanya.

Airon terlalu gemas melihat Karisa, dengan segera ia rengkuh tubuh kecil gadis itu dan mencium kepala Karisa seperti yang biasa ia lakukan pada Rania.

"Sini Lo ikut!"titahnya pada Rania. Gadis itu menurut dan memeluk airon dan Karisa yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.

"Ini baru adek adek bang airon tamvan"ucapnya narsis.

Karisa melepas pelukannya, "kalo peluk satu satu lama, kita pelukan aja semuanya!"serunya.

Ketujuh laki laki itu segera memeluk Karisa sayang.

"Sayang Karisa"ucap mereka kompak membuat siapa saja iri pada gadis yang mereka sebut barusan.

KARISA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang