40. bersyukur

214 23 1
                                    

Seminggu setelah kejadian itu dan selama dirawat dirumah sakit Karisa sudah diperbolehkan pulang, Lionel juga sudah kembali seperti semula namun belum sepenuhnya pulih.

"Kek, Risa mau kejakarta sama Samuel ya berdua jangan bilang siapa siapa"ucapnya memohon.

Wijaya menatap Samuel mengintimidasi, membuat yang ditatap Canggung sekaligus takut.

"Kamu bisa jaga Karisa, bisa menjamin Karisa kembali dengan selamat?"tanya Wijaya.

"Bisa, saya akan jamin. Saya akan jaga Karisa dengan sepenuh jiwa dan raga ini pak"ucapnya yakin.

Karisa terkikik geli, Samuel seperti sedang berbicara dengan atasannya jika bertemu kakeknya.

"Yasudah, kembali besok pagi. Awas saja kamu, cucu saya harus kembali seperti ini lagi besok"peringatnya.

Samuel mengangguk, "siap komandan"sahutnya.

***
Diperjalanan menuju Jakarta, mereka tak henti hentinya tertawa.

"Terus si Bryan keselek mienya gara-gara ngejek vino hahaha"ucapnya tertawa.

Karisa menghentikan tawanya kala melihat seorang anak kecil duduk dipinggir jalan dengan sebungkus nasi yang sedang ia makan.

"Berhenti"titahnya.

Samuel menghentikan mobilnya, lalu menatap Karisa dengan tatapan bertanya.

"Kenapa?"tanyanya.

"Tunggu disini ya"ucapnya lalu turun.

Karisa turun dengan sekresek makanan yang Samuel belikan dimini market tadi.

"Dek, adek lagi ngapain disini?"tanyanya menghampiri anak itu.

"Joko laper kak, terus Nemu makanan ini di tong sampah yaudah Joko ambil aja masih banyak terus kayak ga dimakan sama yang punya"ucapnya.

Karisa tersenyum tipis, diusapnya kepala anak laki laki itu pelan, lembut penuh kasih sayang.

"Ehh kak jangan duduk disini kotor"larang Joko.

"Ngka kok, nih makan kakak ga suka makanannya buat Joko aja"ucap Karisa memberikan skresek penuh makanan.

Samuel ikut turun, ia memandang Karisa dari luar mobil.

"Joko masih ada ibu sama bapak?"tanyanya.

"Mereka udah meninggal kak, Joko tinggal sama nenek"jawabnya jujur.

Karisa mengangguk,"Joko mulung?"tanyanya melihat karung berisi botol botol disamping Joko.

"Iya kak, buat biaya hidup sama sekolah"jawabnya lagi.

Karisa merasakan dadanya sesak, anak sekecil ini harus bekerja keras untuk hidupnya dan neneknya.

"Joko hebat banget ya, kakak pengen kayak Joko. Semangat ya sekolahnya dek kakak yakin Joko pasti jadi orang sukses terus bisa bikin nenek Joko bangga nanti"ucapnya tulus.

Joko tersenyum senang, "aamiin, makasih kak"ucapnya.

Samuel berjongkok, menyamakan posisinya dengan Karisa dan Joko.

"Udah siang"ucapnya.

Karisa mengangguk, "Joko ini Kakak punya sedikit uang buat Joko, semoga bisa bantu ya"ucap Karisa memberikan beberapa lembar uang.

"Makasih kak, kakak cantik baik semoga panjang umur aamiin makasih ya Allah"ucapnya bersyukur.

Samuel tersenyum melihat Karisa yang begitu respect pada semua orang tanpa memandang apa yang mereka punya, atau kekurangan mereka.

KARISA[END]Where stories live. Discover now