22

304 34 3
                                    

Karisa sudah sadar sejak tadi, namun gadis itu masih lemah dan merasa sangat pusing.

"Karisa sayang denger bunda?"tanya lyadra berusaha menyadarkan Karisa dari lamunannya.

Karisa mengangguk lemah, "Risa ketemu ayah sama Abang"ucap gadis itu begitu pelan.

Setetes cairan bening keluar dari matanya, gadis itu mulai menangis.

"Karisa kamu kenapa sayang?"tanya lyadra mulai panik. Karisa memegang dadanya yang terasa sesak.

"Dokter!!!"teriak lyadra menggema diseluruh penjuru ruangan.

Beberapa perawat kembali masuk keruangan karisa.

"Bu lyadra tolong tunggu diluar"pinta dokter itu menyuruh lyadra untuk keluar dari ruangan Karisa.

Gema dan Kenzo berlari melewati lorong rumah sakit, dua cowok itu segera menuju rumah sakit ketika mendengar kabar Karisa semakin memburuk.

"Tante"ucap gema ketika sampai didepan ruangan Karisa. Lyadra menoleh kearah gema.

"Karisa, Gimana?"tanya Kenzo panik.

Lyadra menggeleng pelan air mata yang masih menetes.

"Tante tenang ya kita disini"ucap gema mencoba untuk menenangkan lyadra.

Atmosfer rumah sakit terasa sangat tegang, Kenzo berkali kali menghela nafasnya. Dokter aryo keluar dengan raut wajah yang sulit lyadra tebak.

"Dok, Karisa"ucap wanita itu.

Dokter aryo tersenyum simpul, "Karisa baik baik aja, tadi dia cuma mengalami shock."jelas dokter aryo.

Lyadra mengelus dadanya tenang, Karisa baik baik saja.

"2 hari kedepan biarkan Karisa istirahat, jangan terlalu banyak berinteraksi dulu. Biarkan dia istirahat total supaya kondisinya kembali normal"ucap dokter aryo memberitahu.

Lyadra mengangguk, "terimakasih dok"ucap lyadra dengan tulus, dokter aryo tersenyum.

"Sama sama Bu lyadra"jawabnya.

Kini hanya ada gema dan Kenzo, lyadra pulang untuk mengurus beberapa pekerjaannya. Awalnya wanita itu menolak, namun Kenzo memakasanya untuk menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu.

"Kita jahat banget ya ninggalin dia dulu?mungkin kondisi dia lebih parah dari ini gar, Karisa sendirian"ucap kenzo merasa bersalah.

Gema mengangguk, "apalagi smp emosi dia pasti lebih membeludak"jawab cowok itu ikut merasa bersalah.

Kenzo mengangguk pelan, "Ken"panggil gema.

"Hm?"sahut cowok itu.

"Gw mau coba"ucap gema yang tak dimengerti oleh Kenzo.

"Coba apa?"tanyanya bingung.

Gema merotasikan bola matanya malas, "gw mau coba suka sama Karisa, gw lagi belajar"jelas cowok itu lagi.

"Serius?"tanya Kenzo yang diangguki gema.

"Serius, apa salahnya memulai. Gw juga butuh seseorang, dan mungkin itu Karisa. Karena gw juga bakal lebih banyak waktu sama dia, gw bakal coba"ucap cowok itu yakin.

"Syukurlah kalo Lo udah sadar, tapi inget gar jangan pernah jadiin Karisa pelarian Lo. Sekali Lo nyakitin Karisa Lo jadi lawan gw saat itu juga"ucap kenzo serius.

Gema mengangguk, netranya menatap lurus kedepan. Melihat gadis cantik yang tengah terbaring lemah seperti tak niat untuk kembali bangun.

"Cepet sembuh, gw mau mulai berjuang sama Lo ris"batin cowok itu

KARISA[END]Where stories live. Discover now