34. aku, baik baik saja

227 26 3
                                    

Abadi itu bukan disini, tapi nanti disana.

Karisa memasuki gerbang, pagi tadi gadis itu berangkat diantar lionel tidak dengan gema.

"Pagi Karisa"sapa Erik.

Karisa menoleh mendapati Nathan dan Erik tersenyum kearahnya.

"Hallo Erik hallo Nathan"sapanya kembali.

Nathan tersenyum manis dengan mata yang seperti biasa, membentuk bulan sabit yang lucu.

"Udah sembuh?"tanyanya.

"Alhamdulillah, kalian apa kabar?"tanyanya kembali.

"Selalu baik, nih Nathan ris khawatir banget dari kemarin. Setiap hari berdoa gak pernah absen doain Lo biar sembuh"kata Erik memberi tahu.

Karisa tersenyum simpul, "makasih"ucapnya.

Gema datang lalu menarik kerah seragam gadis itu pelan.

"Jangan Deket Deket cewek gw"ucapnya posesif.

Karisa mendongak, gadis itu memasang wajahnya datar. Gema membawanya menuju kantin.

"Lepasin ih, aku bukan barang dijinjing kayak gini"protes Karisa.

"Hahah iya maaf, abisnya pagi pagi bikin badmood aja deketin cowok lain"ucapnya.

Posesif, satu kata yang selalu Karisa rasakan bersama gema.

"Aku juga masih inget kali kalo kamu pacar aku, takut banget"cibir Karisa.

Gema menatap gadis itu Lamat, rasanya Karisa berubah ada hal positif baru yang ia pancarkan.

"Kamu bener bener sehat?"tanyanya.

Karisa terdiam, jika dibilang sakit tidak tapi sehatpun tidak. Biasa saja.

"Sehat dong"jawabnya Semangat.

Gema mengelus pelan rambut gadis kesayangannya itu.

"Maafin aku ya, kemarin capek banget banyak urusan Dimana mana. Pasti kenzi ngomong yang aneh aneh sama Kenzo, tau gak sih semalem dia ngomelin aku sampe aku ketiduran"adunya.

Karisa tertawa pelan, "salah siapa hahah udah tau Kenzo kayak gitu"katanya.

Gema cemberut, dia mengadu untuk mendapat pembelaan bukan timpalan yang sama.

"Makasih ya"ucap Karisa pelan.

Kening gema mengerut, "buat apa?"tanyanya.

"For everything, makasih udah bertahan sama aku sampai hari ini, makasih udah selalu jagain aku dan makasih karena udah selalu sayang sama aku."jelas Karisa. "Didoa aku yang terkahir aku selalu berdoa, semoga aku dan kamu selalu jadi kita dan gak pernah menjadi kata"

Gema terdiam, sebisa mungkin ia harus terbiasa untuk keadaan keadaan seperti ini kedepannya dengan hatinya yang tak lagi sama.

"Aku tau kok, semuanya punya masanya. Gak ada kata selamanya dalam suatu kisah, tapi yang harus kamu tau aku gak pernah mau punya kisah selain sama kamu gar. I chose you and you will always be"lanjutnya panjang lebar membuat laki laki itu tersenyum tanpa diminta.

KARISA[END]Where stories live. Discover now