Bagian 23

355 55 21
                                    

[WARNING: GRAPHIC VIOLENCE DI AKHIR CHAPTER]

.

.

Mereka tengah memindahkan barang belanjaan ke dalam bagasi mobil ketika mobil hitam berhenti dengan asal dan dua lelaki keluar dari dalamnya. Mereka mendekati Vincenzo dan Chayoung, salah satunya menarik borgol dari balik jaketnya.

"Anda Vincenzo Cassano?" Ujar Polisi pertama dengan nada menuduh pada Vincenzo. Chayoung melangkah menengahi mereka.

"Bukan." Ujar Chayoung dengan tegas.

"Dia orangnya." Polisi yang berperawakan lebih tinggi ngotot menangkap tangan Vincenzo untuk diborgol. Vincenzo menarik tangannya cepat, tidak setuju dengan penangkapan tiba-tiba ini.

"Kalian harus bawa surat penangkapan," Chayoung melawan, nada suaranya meninggi.

"Kita tak perlu surat penangkapan untuk seorang buron mafia," ujar Polisi pertama dengan nada angkuh.

Chayoung mendengus. "Siapa bilang dia Vincenzo Cassano? Dia bukan orangnya!"

"Tidak perlu untuk beralasan seperti itu, Nona." Ujar Polisi itu. "Kami dipersilakan untuk menangkap buron tanpa surat. Borgol dia!"

"Aku bukan Nona, aku pengacaranya." Chayoung menggeram.

"Kita harus periksa dan investigasi dulu," Polisi pertama bersikukuh. "Dan pengacara macam apa yang tidur dengan kliennya?" Cibirnya.

"Apa yang kamu katakan?" Chayoung berseru.

"Byeonhosanim," Vincenzo menahan bahu Chayoung dan menariknya pelan setelah Chayoung menantang para Polisi tersebut. "Tidak usah buat keributan, aku akan pergi dengan mreka."

"Nah begitu," Polisi yang lebih tinggi itu akhirnya mengambil tangan Vincenzo dan memborgolnya. "Anda bisa ikut kalau mau atau bisa tinggal di sini dan pulang."

Chayoung menggeram kalah, "Aku akan ikut."

***

Mereka duduk di depan meja Polisi menunggu kedua Polisi itu kembali dengan apa yang mereka sebut barang bukti. Tangan Vincenzo tidak lagi diborgol. Polisi itu kemudian mengidentifikasi diri mereka dengan nama Detektif Ko dan Detektif Han, polisi yang lebih tinggi itu. Mereka diperlihatkan barang bukti lama yaitu video ketika Vincenzo menyekap Choi Myunghee di pelataran parkir apartemen perempuan itu.

Chayoung mengalihkan pandangan dari barang bukti. "Pertama, namanya Park Joohyung dan aku tidak menemukan keterkaitan antara barang bukti dan dirinya." Chayoung mulai melakukan pembelaan.

"Mereka mirip. Seseorang bisa mengubah penampilannya dan mengaku bukan orang yang sama." Bantah Detektif Ko.

"Bagaimana bisa kalian yakin dia orang yang sama? Kalian belum melakukan pemeriksaan selain menyajikan barang bukti sirkumstansial ini." Chayoung mengelak.

"Kami melakukan perbandingan wajah dan hasilnya menyatakan yang bersangkutan memiliki kesamaan 94% dengan buron Vincenzo Cassano."

Chayoung mendengus. "Kalian bisa membandingkannya dengan aktor Song Joongki dan hasilnya pasti keluar 99%, kalau begitu, apakah Song Joongki adalah Vincenzo Cassano juga?"

"Sistem kami masih bekerja dengan baik, sebagai informasi bagi Anda." Ujar Detektif Ko.

"Aku tidak pernah bilang sistemmu rusak walau organisasi kalian jelas-jelas rusak," cemooh Chayoung, Vincenzo tidak tahan untuk tidak tertawa dingin. "Dan kalian harus tahu, masyarakat kita memiliki kesamaan satu sama lain sejak masa leluhur kita. Bahkan orang-orang sengaja melakukan operasi plastik agar wajahnya mirip dengan selebriti. Bagaimana kalian bisa menggunakan bukti ini sebagai bukti kuat untuk menangkap seseorang? Lagipula kalian harus benar-benar meminta surat penangkapan detik ini juga."

Memori di Atas Kertas Putih [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang