Bagian 37 - Epilog

780 51 28
                                    

Udaranya semakin dingin selagi musim gugur dimulai, Chayoung duduk di bangku luar Fakultas Hukum di kampus yang dulu dia hadiri untuk belajar. Dia baru saja mengumpulkan berkas pendaftaran untuk mengambil ulang mata kuliah dan ujian demi mendapat lisensi prakteknya kembali, sembari menggerutu sedikit karena proses yang harus dia lalui untuk mengumpulkan berkasnya. Dia harus ke kantor polisi untuk mendapatkan pernyataan bahwa dia mengalami kecelakaan, catatan rumah sakit, catatan dari dokter bedah mengenai kondisi kepalanya dan bagaimana kapasitas pengetahuan yang dia miliki sejauh ini. Pak Nam menawarkan bantuan tapi Chayoung harus menolaknya, walau terasa merepotkan dia tetap harus melakukannya sendiri. Dia bahkan pergi ke Pusat Rehabilitasi untuk mendapatkan pernyataan bahwa dia sudah sembuh secara fisik sehingga dia bisa mengambil tes menyetir ulang untuk mendapatkan surat ijin mengemudi.

Chayoung menyeruput teh hangatnya—dia merasa dia tidak bisa mendapatkan kembali rasa cintanya terhadap kopi lagi—sembari mengamati lingkungan sekitarnya; mahasiswa-mahasiswa muda yang datang dan pergi, beberapa berjalan sendiri dan beberapa berjalan bersama teman-temannya. Chayoung tiba-tiba terpikir tentang teman-teman fakultasnya dulu dan berpikir sebaiknya dia harus mulai untuk bergabung dan mengobrol lagi bersama mereka, selain untuk menjalin pertemanan dan mungkin bisa menjadi rekan kerja di kemudian hari, walau ada kemungkinan mereka akan menjauh lagi darinya, menganggapnya seperti ancaman. Tapi itu kan masa lalunya, dia mungkin bisa berlaku jadi lebih lunak dan baik terhadap mereka, meyakinkan bahwa dia adalah Hong Chayoung yang baru. Walau Chayoung juga tidak yakin apakah suatu saat nanti dia akan kembali ke karakter aslinya. Tapi itu hanya bisa dilihat kemudian hari.

Langit pagi pukul 11 ini nampak sangat terang tapi lebih pengampun ketimbang 11 pagi di musim panas. Chayoung menikmati hari itu, ini pertama kalinya dia merasakan pagi hari yang damai setelah dia melalui hari-hari liar paska komanya, dia akhirnya punya waktu untuk memikirkan seperti dan bagaimana hidupnya saat ini. Dia pikir dia akan memulai semuanya kembali sebagai gadis bermental 17 tahun, memecahkan masalah-masalah orang dewasa sendirian; atau dia pikir dia akan mendapat kembali seluruh ingatannya ketika Vincenzo muncul kembali di kehidupannya, atau mungkin dia akan membenci dan takut kepadanya dan tidak merasakan sama sekali koneksi di antara mereka. Ternyata sampai detik ini dia melalui semuanya dengan baik-baik saja, bahwa hatinya masih ingat.

Ketika dia kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan surat pernyataan dari profesor, dia bertanya kenapa ingatannya tidak kembali lagi. Profesor hanya berkata, tidak ada yang bisa memutuskan kapan ingatan akan kembali lagi, apakah dengan cara berangsur atau tiba-tiba, yang bisa Chayoung lakukan hanyalah menunggu dengan sabar. Bukan masalah, karena sebenarnya Chayoung tidak mempermasalahkan ingatannya mau kembali atau tidak, selama dia tidak kehilangan kewarasan dan kapasitas otaknya untuk belajar.

Saat ini dia cukup menulis dan mengisi ulang ingatan kosongnya dengan cerita baru, yang sebagian sudah dia lakukan beberapa minggu belakangan ini dengan tiba-tiba, dan dia akan terus menulisnya, bersama dengan orang-orang yang dia sayangi dan cintai. Chayoung tersenyum lebar dan hatinya berdegup kencang membayangkan prospek kecil tersebut.

Tiba-tiba ponselnya berdering, mengejutkannya. Diraihnya dan ditatapnya nomor yang masuk dan seketika senyum mengembang di wajahnya, dia kemudian teringat waktunya.

"Kenapa telpon subuh-subuh?" Chayoung menghardik penelepon itu.

"Tidak bisa tidur." Ujar Vincenzo dari sisi bumi yang lain, dengan suara seraknya, kemungkinan karena kurang tidur, tapi itu terdengar indah. "Tidak bisa tidur di kasur yang dingin lagi."

Chayoung terkekeh. "Pasang pemanas kalau begitu."

"Aku meninggalkan pemanasku di Seoul." Ujar Vincenzo setengah menggoda dan membuat Chayoung mengerang dan malu. "Aku kangen."

Memori di Atas Kertas Putih [FIN]Where stories live. Discover now