[‼️𝘽𝙐𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼‼️]
"Woi, kalau mau bunuh diri jangan di jembatan ini! Lo mau nambah populasi setan lagi?" -Reygan Arvinsya Mahendra-
"SHIT! Itu cowok bikin gue gak mood bunuh diri aja!" -Vanisya Anind...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
♪ ♬ ヾ('︶'♡)ﾉ ♬ ♪
Yey double up!
Semoga suka yaa gess❤
♪ ♬ ヾ('︶'♡)ﾉ ♬ ♪
"Pagi semuanya!" sapa Nindi pada seluruh anggota keluarga Mahendra.
Pramesti dan kedua putranya tersenyum menyambut kehadiran Nindi pagi ini. Sesuai perjanjian kemarin bahwa Nindi akan pergi bersama Amey ke mall untuk mencari buku yang mereka butuhkan.
Pagi ini mereka sarapan dengan nasi goreng seafood dan lauk telur dadar. Sederhana namun Nindi menikmatinya dengan lahap. Sejujurnya menu sarapan ini jauh berbeda dengan menu sarapan di rumahnya dahulu. Dulu ia selalu menikmati makanan mewah dari chef ternama atau restaurant mahal. Tapi kini ia bersyukur bisa menikmati makanan sederhana dihadapannya bersama Pramesti dan twins, keluarga barunya.
"Kamu jadi pergi sama Amey, sayang?" tanya Pramesti.
Nindi mengangguk seraya meneguk segelas air putih setelah sarapan. "Iya jadi kok, tan,"
"Mau bareng Revan aja gak? Kebetulan hari ini dia ada jadwal les renang," Nindi menatap Revan sejenak, lelaki tersebut memberi senyuman tipis kepadanya.
"Gak deh, Amey bilang dia yang bakal jemput kesini. Sekarang dia udah otw kok." senyuman Revan luntur kala mendengar keputusan Nindi.
"Cuma ke mall doang kan?"
"Iya, kenapa?" Nindi beralih menatap Reygan yang duduk dihadapannya.
Reygan melirik kembarannya. "Tempat les renang lo searah sama mall. Lo mau kan kawal Nindi sama Amey, bang?"
Nindi melotot tidak terima dengan pendapat Reygan. Dirinya hanya pergi ke mall mengapa harus segala dikawal. Lagian tidak pergi sendirian, ada Amey dan pak Budi.
"Kok jadi berlebihan sih, Rey!"
"Cuma jaga jaga aja, Nin. Lo sama Amey perempuan kalau ada apa apa dijalan gimana? Lo bisa jamin supir Erlan mampu lindungi lo sama Amey?" Nindi cemberut lalu beralih menatap Pramesti, meminta pembelaan pada wanita dewasa tersebut. Tetapi Pramesti malah tertawa menanggapinya.
"Tante..." rengek Nindi. Mendengar rengekan dari mulut Nindi mampu membuat twins tertawa.
"Udah udah, Reygan cuma bercanda. Tante yakin kamu sama Amey bisa jaga diri kok."
