~ Part 36 || MGT ~

1K 98 10
                                    

Welcome readers,
My Guardian Twin's!

Welcome readers,My Guardian Twin's!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♪ ♬ ヾ(´︶'♡)ノ ♬ ♪

"Kak Amey..."

Merasa namanya dipanggil, sang pemilik nama hanya berdeham sebagai respon. Amey masih setia berdiri membelakangi Laras. Memandang lurus kota Jakarta dari kaca hotel.

"Diluar ada kak Erlan, katanya mau ketemu kak Amey sebentar."

"Bilang aja udah tidur." jawabnya malas. Ia sedang tidak ingin bertemu dengan siapa siapa saat ini.

"Ta–tapi—"

"Jangan suka bohong, Amey!" tiba tiba Erlan sudah berada dibelakang tubuh Laras.

Lelaki itu menarik nafas lalu dihembuskan secara perlahan. Erlan berusaha sabar dan memahami perasaan Amey saat ini. Kekasihnya itu pasti butuh waktu sendiri setelah kejadian di cafe.

"Aku mau bicara sebentar sama kamu. Jangan menghindar terus seperti ini." ujarnya, namun masih diabaikan oleh Amey.

"Ka–kalau gitu aku permisi dulu, kak." Laras bergegas pergi meninggalkan sepasang kekasih tersebut.

Erlan berjalan mendekati Amey yang masih setia membelakanginya. Tangannya terulur untuk memeluk hangat leher kekasihnya. Menyandarkan kepala Amey pada dada bidang miliknya, lalu menumpukan kepalanya pada puncak kepala Amey. Posisi ini biasa mereka lakukan untuk menenangkan perasaan satu sama lain. Dan benar saja, dalam hitunga detik isakan kecil mulai terdengar dari bibir mungil Amey.

"Nangis aja." ucap Erlan seraya mengecup puncak kepala Amey.

Amey berbalik memeluk sempurna tubuh kekar Erlan. Mengeluarkan semua tangisannya didalam dekapan sang kekasih. Erlan mengusap punggung mungil tersebut secara lembut, berharap kekasihnya berhenti menangis.

"Nindi bakal marah ke aku kalau tau kamu nangis terus begini."

"A–aku mau Nindi hiks..." ujar Amey teredam.

"Kamu ingat gak pesan Nindi sebelum pergi?" Amey mengangguk dalam dekapan Erlan. "Dia bakal balik kalau memang ditakdirkan ketemu kita lagi."

"Ta–tapi hiks... kapan?"

"Coba lihat aku." suruhnya hingga Amey melepas pelukan mereka. Mata kekasihnya terlihat sembab karena terlalu sering menangis.

"Gak cuma kamu yang mau Nindi kembali. Kita semua mau, sayang. Kita semua mau Nindi kembali kumpul bersama kayak sebelumnya," tangan Erlan terulur menghapus sisa sisa air mata di wajah Amey.

My Guardian Twin'sWhere stories live. Discover now