~ Part 35 || MGT ~

1.1K 144 35
                                    

Welcome readers,
My Guardian Twin's!

Welcome readers,My Guardian Twin's!

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

♪ ♬ ヾ('︶'♡)ノ ♬ ♪

📍Jakarta, 06.45 PM

Membutuhkan kurang lebih 3 jam lamanya dari Bandung menuju Jakarta. Sampai akhirnya Nindi dan lainnya tiba di lokasi yang Amey berikan. Hotel bintang lima yang akan menjadi tempat mereka bermalam hari ini. Ini semua fasilitas dari keluarga Erlan khusus sahabatnya. Hotel tersebut dekat dengan lokasi cafe baru Erlan dan Amey. Dari hotel ini mereka akan berangkat bersama sama menggunakan mobil pribadi keluarga Erlan.

"NINDII!!"

Seperti biasa, teriakan Amey menjadi penyambut kedatangan mereka.

"Sumpah! Lo cantik banget hari ini." pujinya, membuat kedua pipi Nindi memerah.

"Yang punya acara jauh lebih cantik." balasnya. Amey memeluk erat Nindi, seperti lama tidak bertemu.

"Cuma Nindi doang nih yang dipuji?" ungkap Rasya iri.

"Lo mau dipuji cantik juga?"

Rasya menyentil dahi lebar Reygan, hingga sang empunya mendesis kesakitan. "Gak gitu juga maksud gue, ogeb!"

"Kali aja lo ganti gender waktu lihat mereka berdua." guman Reygan yang masih dapat didengar.

Amey terkekeh kecil, "Iya deh iya. Pokoknya hari ini kalian semua pada handsome dan beautiful!" mereka tertawa dengan pujian Amey.

Erlan mengusap gemas puncak kepada kekasihnya. Hari ini Amey terlihat lebih bahagia. Dari pagi senyuman itu selalu muncul di wajahnya. Mungkin ini semua efek dari mood–nya yang tidak sabar untuk menghadiri opening cafe baru mereka berdua.

"Gue udah siapin 3 kamar family sweet. Nanti yang cowok kita bagi dua, sedangkan yang cewek jadi satu aja." jelas Erlan dan diiyakan oleh mereka.

Kamar yang dipilih oleh Erlan adalah kamar terbesar di hotel tersebut. Namanya juga family, jadi lebih luas dari kamar lainnya. Tidak hanya ukuran, kamar ini juga memiliki fasilitas yang lebih lengkap dari lainnya. Khususnya kamar yang akan digunakan para cowok. Kedua kamar itu bisa tembus satu sama lain tanpa keluar dari pintu utama. Sering disebut connecting room. Intinya Erlan memberikan yang terbaik untuk para sahabatnya.

"Permisi, mobilnya sudah siap, den." lapor salah satu asistennya. Erlan mengangguk menerima laporan tersebut.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Amey kepada kekasihnya.

"Iya, takutnya rekan bisnis bunda sama ayah udah nungguin." jawab Erlan, diacungi jempol oleh Amey.

"Perlu mobil gue gak, Lan?"

"Gak perlu. Mobil gue aja cukup." ujar Erlan songong. Rasya merotasi bola matanya malas.

"Iya deh, percaya yang orang kaya!" tekannya pada akhir kalimat. Hingga tercipta tawa dari lainnya.

My Guardian Twin'sOnde histórias criam vida. Descubra agora