30. Ulang Tahun Perusahaan

39.7K 2.7K 30
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu, dimana akan di selenggarakan ulang tahun perusahaan. Para karyawan di wajibkan untuk datang, mereka mengikuti lomba-lomba yang memang di sediakan. Tapi tidak untuk Rea, dia lebih memilih untuk menonton saja. Karena untuk mengikuti lomba tidaklah wajib.

Mereka semua berkumpul di lapangan kantor, untung saja lapangan ini cukup luas. Sebelum acara di mulai, maka akan ada sambutan dari Pak Kelvin dan di lanjutkan dengan pembukaan lomba.

Rea sudah siap berada di barisan depan bersama dengan Lia, Cindy, Lina dan Dini. Pastinya memang barisan depan banyak di huni oleh para perempuan, sedangkan barisan belakang lebih banyak laki-laki.

"Pak Kelvin tahun ini gak ikut lomba apa-apa lagi, kan. Padahal gue udah berharap kalau dia ikut, ya minimal ikut badminton atau futsal gitu. Gue akan langsung jadi penonton dan suporter paling depan," cletuk Dini.

Rea baru tahu sekarang, waktu itu kan juga dia meminta Pak Kelvin untuk ikut futsal tapi tidak mau. Ya sudah, tidak bisa dia paksaan juga bukan. Padahal juga tidak masalah jika Pak Kelvin ikut lomba, kan.

"Ya kan dia penyelenggaranya, mungkin dia cuman mau membuat para karyawan di sini bahagia aja. Setidaknya ada refreshing, gak kerja melulu," timpal Lina.

"Ya tapi kan kayak kurang meriah aja gitu kalau Pak Kelvin gak ikut lomba apa-apa." Kali ini yang berbicara adalah Cindy.

"Sudah-sudah, kalian ini malah membicarakan Pak Kelvin terus. Mendingan dengerin tuh Pak Kelvin ngasih sambutan." Lia menengahi.

Akhirnya mereka semua pun terdiam, sembari menatap ke arah depan dimana Pak Kelvin yang sedang berbicara. Hingga di akhir, Pak Kelvin membuka perlombaan ini.

"Baik, saya nyatakan lomba untuk memperingati ulang tahun perusahaan yang ke 20 resmi di buka."

Riuh tepuk tangan pun langsung menggema di lapangan ini. Mereka semua tampak senang, karena akan banyak acara yang akan diselenggarakan perusahaan.

***

Rea, Lia dan Cindy lebih memilih untuk menonton badminton saja. Karena Mas Dito mengikutinya, ya mendukung teman satu devisi tidak masalah bukan.

Rea juga terlihat sangat senang, karena dia seolah-olah seperti sedang menghadiri porsenitas di sekolah. Padahal ini adalah lomba yang di selenggarakan oleh perusahaan.

"Ayo Dit, langsung smash!!" Mbak Lia tampak kegirangan sekarang, mendukung Mas Dito.

"Dito! Ayo gas!! Menang pokoknya!!" Mbak Cindy tidak kalah heboh.

Sedangkan Rea cukup menonton saja, dia tidak ikut berteriak bersama kedua perempuan itu. Tapi dia juga merasa sangat bahagia.

"Hai, boleh ikut gabung, kan?" tanya seorang perempuan yang tiba-tiba datang.

Rea menoleh, ternyata yang datang adalah Mbak Dea. Dia masih mengingat betul bagaimana dulu Mbak Dea dengan Pak Kelvin. Walaupun itu semua hanya prank untuk kejutan ulang tahunnya.

"Iya, sini, Mbak." Rea memperbolehkan, dia tidak boleh kesal dan dengan Mbak Dea.

Para perempuan-perempuan itu tampak asik. Mereka seolah-olah tidak mau meninggalkan pertandingan badminton ini. Sampai akhirnya, Dito memenangkan pertandingan.

Sontak karena hal itu Cindy dan Lia langsung bersorak kesenangan, mereka berjoget ria. Dea juga ikut bersama mereka berdua, Rea yang awalnya hanya diam saja langsung di ajak.

Tanpa mereka semua sadari, Kelvin menatap istrinya itu dengan perasaan bahagia.

"Saya senang, akhirnya kamu bisa tersenyum bahagia seperti ini. Kamu bisa merasakan memiliki banyak teman, tidak merasa sendiri lagi, Rea. Semoga hal seperti ini akan terus bertahan, karena melihat kamu bahagia, adalah hal terindah dalam hidup saya," gumam Pak Kelvin dengan lirih.

My Boss Is My Secret Husband [END]Where stories live. Discover now