57. Akhir Yang Bahagia

114K 3.2K 143
                                    

Beberapa bulan kemudian ....

Setelah mereka melewati hari-hari yang panjang, berada di rumah sakit dengan bau obat yang menyeruak. Mereka pun akhirnya bisa bernafas lega ketika sudah keluar dari rumah sakit beberapa bulan yang lalu.

Bahkan selama beberapa bulan mereka kembali ke rumah, setelah itu tidak ada lagi permasalahan yang muncul dalam rumah tangga mereka. Yang ada hanyalah saling mengerti satu sama lain dan kebahagiaan yang tak terhingga.

Mereka juga harus berusaha selalu terbuka satu sama lain. Tidak ada lagi rahasia yang mereka tutup-tutupi. Berusaha untuk saling mendengarkan penjelasan. Tidak ada lagi keegoisan dalam rumah tangga mereka. Semua yang sudah terjadi mereka gunakan sebagai pembelajaran untuk kedepannya.

"Mas, hari ini kita jadi pergi kan?" tanya Rea ketika suaminya masuk ke dalam kamar.

Kelvin mengangguk, dia berjalan mendekat ke arah istrinya dan langsung mencium kening sang istri. Kelvin selalu meluapkan rasa kasih sayangnya kepada Rea. Setiap hari dia selalu melimpahkan cinta untuk sang istri.

"Jadi, kita pergi sekarang ya? Kamu siap-siap dulu saja," ujar Kelvin sembari mengelus rambut Rea pelan.

Sebenarnya, Rea juga tidak tahu suaminya akan membawa dia ke mana. Kelvin hanya mengatakan jika hari ini akan membawanya jalan-jalan keluar. Mengingat jika sudah di rumah beberapa bulan dan dia merasa bosan.

Sebetulnya, satu bulan yang lalu Rea meminta kepada Kelvin agar dirinya dapat bekerja kembali di perusahaan. Rea rasa tidak betah dirumah terus-terusan dan merasa kesepian. Tetapi, Kelvin tidak mengijinkannya dan menyuruh dia untuk tetap berada di rumah saja.

Padahal Rea sudah mengatakan jika dia tidak takut lagi untuk pergi ke kantor. Rea sudah tidak trauma lagi atas kejadian yang pernah diterimanya ketika dia berada di kantor dulu. Bahkan, kini orang-orang yang berada di kantor pun sudah bersikap baik kepadanya. Rea mengetahui itu semua dari Lia dan Dea.

"Sudah siap?" tanya Kelvin kepadanya.

Barusan memang Rea sudah mengganti bajunya dengan dress selutut, membuat penampilannya terkesan anggun. Rea juga hanya mengoleskan lipstik tipis di bibirnya. Dia tidak menggunakan make up apapun di wajahnya, hanya menggunakan lipstik saja.

Rea juga sudah tidak sabar untuk pergi jalan-jalan keluar. Dia ingin menikmati udara luar yang segar. Setidaknya membuat pikiran yang menjadi fres kembali. Tak lupa pula, dia mengambil tas miliknya dan langsung memakainya.

"Sudah siap, ayo kita berangkat sekarang saja, Mas." Senyum bahagia terukir indah di bibir Rea.

Kelvin mengangguk, dia pun mengambil kunci mobil. Kelvin juga langsung menautkan tangannya di tangan Rea. Menggenggam erat tangan istrinya seolah dia tidak ingin melepaskannya sedetikpun.

Mereka berdua berjalan menuju ke arah garasi di rumah ini. Bahkan kini pun Kelvin pernah membukakan pintu mobil untuk sang istri. Perlakuan Kelvin sangat lembut kepada Rea.

Kelvin segera melajukan mobilnya ke suatu tempat. Dia ingin membuat kejutan istimewa untuk Rea, agar istrinya itu bahagia. Di perjalanan pun, Kelvin selalu mencuri-curi pandang kepada Rea. Dia masih tidak menyangka jika akhirnya dirinya dapat bersama lagi dengan sang istri.

"Sebenarnya kita mau kemana, Mas? Kamu itu membuatku penasaran saja, sudah tidak sabar aku ingin mengetahui." Rea menatap lekat wajah sang suami.

"Kamu nanti pasti akan mengetahuinya sendiri, Sayang."

Rea menghembuskan nafasnya pasrah, jika sudah begini jawaban Kelvin maka dia tidak bisa melakukan apapun. Yang dapat dia lakukan kali ini hanya bisa diam sembari melihat kearah luar jendela. Melihat pemandangan jalanan pada ada siang menjelang sore hari ini. Memang sekarang jam sudah menunjukkan pukul pukul 2 siang.

My Boss Is My Secret Husband [END]Where stories live. Discover now