MGMH 8

186K 19.4K 1.8K
                                    

Hai pren, up lagi nih. Kurang baik apa lagi coba, udah up tiap hari, masa kalian gak mau vote:)

Niatnya gak up hari ini, tapi chapter kemarin udah sampai target, jadi up aja deh.

Siap gak nih jadi saksi bersatunya Gus Maulana dan Nazwa.

Etz, tapi bukan di chapter ini pren.

Sekali lagi saya ingatkan, jangan baper sama Gus Maulana!!!

Inget, Gus Maulana cuma fiksi pren, gak bakal jadi nyata:)

Jangan lupa vote dan komennya pren

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Ucapan Abi Hasan, mampu membuat semua orang yang ada di ruang tamu terkejut. Apalagi Gus Maulana, ia tak pernah menyangka jika Abi nya akan menyuruhnya segera mengkhitbah Nazwa.

Dan Abi Hasan pun tidak mempermasalahkan umurnya yang baru sembilan belas tahun. Gus Maulana senang, tapi ia ragu, apa Nazwa juga mencintainya?

"Gak besok juga kan, Bi," ucap Ummi Latifah, ia tak habis pikir dengan suaminya itu.

"Loh, lebih cepat, lebih baik kan?" tanya Abi Hasan.

"Iya sih, tapi kan Nazwa juga belum lulus, Lana juga baru sembilan belas tahun."

"Ummi sayang, Nazwa bentar lagi lulus, masalah umur Lana yang masih sembilan belas tahun, itu bukan penghalang buat dia nikah. Ummi juga kan, nikah sama Abi, umur Ummi masih sembilan belas tahun," ucap Abi Hasan dengan menaik turunkan alisnya. Ummi Latifah yang melihat itu pun hanya mengendus sebal kepada suaminya itu.

Sedangkan Gus Maulana, Gus Kahfi, dan Ning Huda. Mereka cekikikan melihat kelakuan orang tuanya. Abi dan Ummi nya ini memang sangat suka bercanda, lebih tepatnya Abi Hasan yang suka menggoda sang istri.

"Jadi gimana Lana, kamu siap besok ke rumah orang tua Nazwa?" tanya Abi Hasan setelah mencairkan suasana.

Gus Maulana menghela nafas pelan, lalu berucap, "in syaa Allah, Abi."

Hal itu mampu menerbitkan senyum orang yang berada di ruang tamu. Merek senang jika Gus Maulana akan segera menikah, terlebih Ummi Latifah, ia sudah sangat pusing ketika banyak ibu-ibu yang menginginkan anaknya menjadi mantu mereka.

Tanpa mereka sadari, sedaritadi ada seseorang yang mendengarkan percakapan mereka. Seseorang itu mendengar semuanya.

Nazwa, yah. Nazwa mendengar penuturan Gus Maulana yang menyebutnya sebagai calonnya. Ia juga mendengar saat Kiyai Hasan mengatakan besok ke rumah kedua orang tuanya untuk mengkhitbah dirinya.

Nazwa sangat terkejut, ia masih tak percaya kalau Gus Maulana juga menyukai dirinya. Kalau boleh jujur, dia senang karena ia tau jika cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

Tapi yang tak habis pikir, kenapa Gus Maulana secepat itu mengatakan kepada kedua orang tuanya, apa ini tidak terlalu cepat. Bahkan, ia pun belum lulus, dan ia juga takut jika pembicaraan mereka tadi, ada yang mendengar selain dirinya.

"Tata Awa, au cama Ummi," ucap Gus Alwi yang masih berada di gendongannya.

Di ruang tamu, mereka semua serempak menoleh kearah pintu. Dapat mereka lihat Nazwa yang sedang menggendong Gus Alwi.

Detik itu juga, Gus Maulana langsung berdiri dan mengambil alih Gus Alwi kedalam gendongannya.

Abi Hasan dan Ummi Latifah hanya tersenyum melihat mereka berdua. Padahal, niat mereka kemarin ingin menjodohkan Gus Maulana dengan Nazwa, tapi Gus Maulana sudah memberi tahu mereka lebih dahulu.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now