MGMH 38

89.2K 9.4K 627
                                    

Hai pren...

Udah liat spoiler MGMH di tiktok aku?

Kalau belum, buruan liat deh, dijamin bakal......

Oke karena aku baik hati, malam ini aku up lagi. padahal baru kemarin up, lihat lah betapa baik hatinya aku, tapi kalian jahat gak mau vote😒

Udah ya, ini aku up, jangan diterror lagi... Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya, spam komen, tembusin 1k komen coba.

Bantu tandai yang typo juga yaaaa...

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Pukul 00:15 Nazwa terbangun, karena ia merasakan perutnya yang sangat mual. Saat Nazwa bangun, ia melihat jam di ponselnya, ternyata masih lama waktu ia biasa tahajjud.

Nazwa pun perlahan bangun untuk menuju ke kamar mandi, saat ia baru saja turun dari tempat tidur, Gus Maulana bergerak gelisah karena terusik.

Nazwa yang melihat itu mencoba untuk menenangkan tidur suaminya lagi, saat Gus Maulana sudah tenang Nazwa pun segera menuju kamar mandi, karena ia sudah tidak tahan dengan rasa mual yang ia alami.

Saat Nazwa sampai di kamar mandi, ia langsung memuntahkan semua isi perutnya. Tapi anehnya, kali ini ia tidak merasakan pusing sama sekali.

"Kenapa mual banget ya," ucap Nazwa seraya memegangi perutnya. Setelah perutnya mulai mereda, ia pun segera keluar dari kamar mandi.

Nazwa berjalan pelan keluar kamar mandi, saat sudah keluar ia pun duduk di tepi kasur dan meminum air yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya.

Sedangkan Gus Maulana yang tadinya tidur, kini ia terbangun karena merasa Nazwa yang tak ada di sampingnya. Saat ia membuka mata, Gus Maulana sedikit lega saat mendapati istrinya yang sedang minum.

"Sayang," panggil Gus Maulana dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Nazwa yang mendengar namanya dipanggil pun langsung menoleh, ia tersenyum saat melihat Gus Maulana yang menatap kearahnya. Nazwa pun duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, melihat sang istri yang duduk bersandar, Gus Maulana pun bangun dan ikut duduk di samping sang istri.

Saat Gus Maulana sudah duduk di samping Nazwa, ia langsung memeluk tubuh Nazwa dan meletakkan kepalanya di dada sang istri.

Nazwa sedikit heran dengan sikap suaminya yang akhir-akhir ini lebih manja dari biasanya. Biasanya kalau Gus Maulana sedang manja dan sering memeluknya, itu tanda bahwa Gus Maulana sedang khawatir dengan keadaan dirinya.

Tapi sekarang, jika Nazwa bertanya kenapa, Gus Maulana selalu menjawab dengan gelengan kepalanya.

"Kenapa jadi bangun?" tanya Gus Maulana kepada Nazwa seraya menikmati usapan lembut sang istri.

"Tadi Nazwa mau buang air Mas, terus minum, pas mau bobo lagi kamu malah manggil," ujar Nazwa dengan tangan yang masih mengusap rambut lebat Gus Maulana.

"Sayang, kamu laper gak?" tanya Gus Maulana sambil menatap sang istri.

"Enggak sih, kamu laper?" tanya balik Nazwa.

"Iya nih, tapi aku mau makan cemilan masakan kamu," ujar Gus Maulana.

"Emang Mas mau apa?" tanya Nazwa lagi.

"Aku mau cireng, perkedel kentang, cilok, donat, bolu kukus, tahu bakso, bakwan jagung, apa lagi ya," ucap Gus Maulana seraya meletakkan jari telunjuknya di dagu.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now