MGMH 15

197K 16.8K 1.2K
                                    

Hai pren, up lagi nih.

Jangan lupa vote dan komennya pren!!!

Gimana chapter kemarin, mengbaper gak?

Oh iya, tolong dibaca dulu ya pren!!!

Aku bakal ubah jadwal up MGMH, aku up seminggu 2/3 kali, tapi kalau malam sabtu dan minggu aku pasti up kok, atau nanti bisa double up.

Maaf ya kalau aku gak up setiap hari lagi, kalian anak GC WA pasti tau banget alasan aku kenapa gak up tiap hari lagi.

Jadi kalau besok aku gak up, jangan cariin ya, aku bakal tetap up di malam sabtu dan minggu.

Maunya sih seminggu 3 kali, tapi masih bingung mau malam apa lagi up nya, kalian maunya kapan pren? Asal jangan malam selasa ya...

Dah itu aja, semoga kalian ngerti ya pren, dan maaf chapter ini mungkin lebih sedikit dari chapter kemarin.

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Kini Nazwa sedang rebahan sambil memainkan ponselnya, sesekali ia membuka instagram untuk melihat-lihat informasi.

Setelah sholat dzuhur berjamaah keluarganya tadi, Nazwa kembali ke kamar karena Gus Maulana yang tiba-tiba ada urusan.

Ya, Abi Hasan dan Gus Maulana mendadak diundang ke acara syukuran salah satu tetangga mereka, jadilah Abi Hasan dan Gus Maulana memenuhi hajat tetangga mereka.

"Huft, bosen banget, boleh keluar gak ya? Mau ngechat Gus Maulana takut ganggu," ucap Nazwa.

Tok tok tok

Suara pintu pun mengalihkan perhatian Nazwa, segera ia mengambil hijabnya dan membukakan pintu. Saat ia membuka pintu, ia melihat sang mertua yang berdiri dihadapan pintu.

"Ummi, kenapa Mi?" tanya Nazwa.

"Nak, Ummi boleh minta tolong?"

"Boleh Ummi, mau minta tolong apa?"

"Gini, kan hari ini ada penerimaan santri baru, kamu bisa urus formulirnya gak Nak, Maulana kan lagi keluar, Ummi juga lagi ada kerjaan," ucap Ummi Latifah.

"Oh, boleh Ummi. Nanti Nazwa urus formulir pendaftaran santri baru, kalau udah nanti Nazwa kasih ke Ummi atau ke Kak Huda," ucap Nazwa.

"Alhamdulillah, yasudah kamu ke ruang asatidz dan asatidzah aja, supaya lebih enak semua perlengkapan nya juga masih ada disana. Ummi tadi udah bilang sama Maulana."

"Iya Ummi, Nazwa ganti baju dulu."

"iya Nak, makasih banyak ya, maaf Ummi ngerepotin kamu," ucap Ummi Latifah tak enak.

"Iya Ummi, sama-sama, gak ngerepotin sama sekali kok, Nazwa juga gak lagi ngapa-ngapain."

"Yasudah, Ummi kebawah dulu ya."

"Iya Ummi," jawab Nazwa seraya menganggukkan kepalanya.

Setelah kepergian Ummi Latifah, Nazwa segera menuju lemarinya untuk mengganti pakaiannya. Nazwa memakai abaya berwarna hitam dengan hijab berwarna senada dan cadar yang berwarna abu-abu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang