MGMH 47

91.7K 9.4K 651
                                    

Hai semua...

Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya, buat kalian semua<3

Maapin kalau aku ada salah, tapi kayanya gak ada deh ya😌

Gimana-gimana, thr cair?

Masih ingat konfliknya gak, kalau engga baca ulang aja, ntar gak menghayati cerita kalau lupa😌🙏🏻

Bantu tandai yang typo ygy

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

"Maaf Pak, tapi anak bapak kehilangan banyak darah sehingga pasien mengalami kritis," ujar dokter itu.

"Astaghfirullah," lirih Abi Hasan.

Nazwa yang mendengar itu pun langsung meremas dadanya yang terasa sesak. Air matanya pun kembali menetes saat mendengar keadaan suaminya, ia juga menggelengkan kepalanya tak percaya.

Kini ketakutan didalam hatinya semakin besar, pikiran aneh pun mulai bermunculan di kepalanya. Sungguh ia tidak mau berpisah dengan suaminya, ia ingin membesarkan anak mereka bersama-sama.

"Mohon maaf, tapi pasien harus dapat donor darah secepatnya, atau hal yang tidak diinginkan akan terjadi, Pak," ujar dokter itu kepada Abi Hasan. "Golongan darah pasien O, sedangkan di rumah sakit ini hanya tersisa satu kantong stok golongan darah O," lanjutnya lagi sambil melihat kearah keluarga Gus Maulana.

"Saya Dok, ambil saja darah saya," ujar Abi Hasan.

"Kami tidak bisa mengambil hanya di satu orang Pak, karena pasien memerlukan lima kantong darah," ujar dokter itu.

"Kalau gitu ambil darah saya juga Dok," sahut Gus Kahfi. "Ambil darah saya untuk sementara Dok, sisa darahnya nanti saya yang mencari," ujar Gus Kahfi.

"Baik, kalau gitu Bapak dan Mas bisa ikut saya," ucap dokter itu. Gus Kahfi dan Abi Hasan pun menganggukkan kepala mereka, setelah itu mereka berdua pun mengikuti dokter tadi untuk mengambil darah mereka.

Setelah kepergian dokter, Abi Hasan dan Gus Kahfi tadi, Nazwa kembali kembali terduduk lemas. Ia menatap ruang ICU yang di dalamnya ada Gus Maulana, dengan tatapan sendu.

Ingin sekali ia masuk ke dalam sana, ingin sekali ka menggenggam tangan suaminya. Mamun dokter tidak mengizinkan mereka masuk, dengan alasan Gus Maulana harus banyak istirahat dan tidak boleh diganggu.

Setelah beberapa menit, Gus Kahfi dan Abi Hasan pun kembali. Dokter dan suster pun kembali memasuki ruang ICU dengan membawa dua kantong darah untuk Gus Kahfi.

Gus Kahfi pun mendatangi Ummi Latifah yang sedang duduk di samping Nazwa, ia berlutut di hadapan Ummi Latifah dan memeluk pinggang sang Ummi.

"Kenapa Nak?" tanya Ummi Latifah sambil mengusap belakang kepala Gus Kahfi.

"Maafin Kahfi, Ummi," ucap  Gus Kahfi pelan.

"Maaf kenapa?" tanya Ummi Latifah yang bingung.

"Maaf, Kahfi cuma bisa donorin darah satu kantong," ucap Gus Kahfi dengan mata yang memerah.

Ummi Latifah yang mendengar itu pun langsung tersenyum tipis, ia pun langsung kembali mengusap belakang kepala Gus Kahfi dengan lembut.

"Gak papa Nak, makasih kamu sudah mau donorin darah kamu buat Lana," ujar Ummi Latifah.

Gus Kahfi tidak menjawab, ia hanya memeluk Ummi Latifah dengan menenggelamkan wajahnya di perut sang Ummi. Sedangkan Nazwa, ia hanya menatap kosong kearah ruang ICU.

My Gus My Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang