MGMH 39

93.2K 9.1K 1.3K
                                    

Hai pren, up lagi nih...

Gimana puasanya, lancar?

Udah hari ke6 kan ya, semoga lancar sampai 30 hari ya😌

Oh iya, terimakasih buat 1M readers on wattpad yaaa, love u all<3

Makasih banget udah support aku, makasih yang udah baca cerita MGMH dari awal, sayang kalian banyak-banyak...

Dan, jangan lupa nabung yaaa, atau sisain THR kalian buat nanti beli MGMH:)

Secepatnya aku bakal menyelesaikan semua naskahnya, dan kalian bisa baca Gus Maulana versi novel. Yang pastinya bakal banyak yang aku tambahin, yang di wattpad gantung di novel gak akan.

Dan cuma di novel kalian tau siapa calon Bang Hannan:)

Inget, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaa...

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Satu jam berlalu, kini jam sudah menunjukkan pukul 03:00, yang artinya sudah masuk waktu tahajjud. Nazwa berdiri dan berjalan ke sisi kasur berniat untuk membangunkan suaminya yang sedang tertidur pulas.

Selama satu jam tadi, Nazwa habiskan untuk mengqodho sholat fardhu selama ia koma. Jika kalian bertanya, apa tidak capek satu jam penuh diisi dengan sholat? Jawabannya, tentu capek.

Tapi Nazwa memikirkan bagaimana nanti ia di akhirat jika ia tidak membayar semua sholat yang tertinggal. Dan Nazwa tidak ingin memberati Ayah, Abang, dan suaminya kelak di akhirat.

"Mas, bangun yuk, sholat tahajjud dulu," ucap Nazwa sambil mengusap surai sang suami.

Tak ada jawaban dari sang suami, Nazwa pun masih berusaha membangunkan Gus Maulana. Setelah beberapa menit, akhirnya Gus Maulana pun bangun dari tidurnya.

Nazwa tersenyum saat melihat Gus Maulana yang menatap kearahnya. Sedangkan Gus Maulana kembali memeluk erat pinggang ramping sang istri, dan menyembunyikan wajahnya di perut istrinya.

"Ayo Mas, bangun dulu, kita sholat tahajjud," ujar Nazwa yang masih mengusal surai hitam sang suami.

"Bentar sayang," jawab Gus Maulana dengan suara yang terendam.

"Kamu masih pusing?" tanya Nazwa.

Gus Maulana yang mendapat pertanyaan dari sang istri pun langsung menjauhkan wajahnya dari perut Nazwa, ia menatap Nazwa seraya tersenyum. "Udah mendingan kok," jawab Gus Maulana seraya bangun dari tidurnya.

"Yaudah, ayo wudhu," ajak Nazwa yang hanya mendapat anggukan kepala dari sang suami.

Gus Maulana pun turun dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi, sedangkan Nazwa ia memilih untuk menyiapkan sajadah dan baju untuk suaminya.

Setelah semua peralatan sholat sudah siap, tak lama Gus Maulana pun keluar dari kamar mandi. Nazwa mengerutkan keningnya bingung saat melihat suaminya yang hanya mengambil wudhu.

"Kamu gak mandi, Mas?" tanya Nazwa sambil memberikan baju untuk Gus Maulana sholat.

"Habis subuh aja ya, kepala aku tiba-tiba pusing lagi," ujar Gus Maulana.

"Kamu kalau sakit gak usah sholat aja Mas," ujar Nazwa khawatir.

"Gak papa, sayang. Bisa kok, nanti selesai sholat tahajjud aku istirahat ya, maaf gak bisa jagain hafalan kamu," ucap Gus Maulana tak enak.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now