MGMH 26

113K 11.4K 1.2K
                                    

Hai, hai...

Aku tepatin janji buat double up untuk malam ini.

Tapi di chapter ini gak terlalu panjang yaa cuma 1900 kata lebih aja, gak sampe 2000 kata. Semoga puas yaa<3

Gimana chapter 25 tadi pren?

Apakah kalian degdegan?

Atau kalian overthinking?

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya pren!!!!

1k vote buat chapter 25&26, malam besok aku up lagi.

Jadi jangan sampai males vote, tinggal teman bintang doang loh pren.

Yang rajin vote semoga sehat selalu.

Yang gak vote..... Gak tau deh.

Bantu tandai yg typo pren!!!

Dah yaa, langsung baca aja...

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Tubuh Gus Maulana membeku kala melihat tubuh sang istri tertabrak mobil, tubuhnya bergetar hebat. Ia langsung berlari menghampiri sang istri yang sudah dipenuhi darah.

"M-mas..." lirih Nazwa.

"Sayang, Mas mohon bertahan ya, kita ke rumah sakit sekarang." Setelah mengucapkan itu, Gus Maulana segera menggendong sang istri dan membawanya ke rumah sakit.

Sedangkan Agam, teman Gus Maulana tadi. Ia sempat menelpon polisi untuk mencari pelaku yang menabrak istri temannya itu.

Agam juga sempat mengambil foto kala mobil itu berhenti sebentar sebelum melarikan diri.

Kini, Agam mencoba untuk menghubungi keluarga Gus Maulana untuk memberitahu keadaan menantu mereka. Ia juga sudah memberitahu Gus Maulana bahwa ia yang akan menghubungi keluarganya, jadilah sekarang Gus Maulana bergegas membawa sang istri ke rumah sakit.

Di perjalanan, Gus Maulana selalu melafalkan doa untuk sang istri. Saat ia melihat wajah istrinya yang penuh darah, saat itu juga air matanya menetes.

"M-mas," panggil Nazwa yang berusaha menahan sakitnya.

"Kenapa Sayang? Tahan bentar ya, bentar lagi kita sampai rumah sakit," ujar Gus Maulana seraya menahan air matanya yang ingin keluar.

"M-mas, anak ki-kita gak kenapa-napa kan?" tanya Nazwa terbata-bata.

"Enggak Sayang, Kamu dan anak kita pasti gak kenapa-napa," ujar Gus Maulana meyakinkan sang istri.

"Tapi sakit Mas, Nazwa gak kuat," ucap pelan Nazwa seraya menegang tangan sang suami.

"Sayang, Mas mohon tahan sebentar, tolong jangan tinggalin Mas." Runtuh sudah pertahan Gus Maulana.

Kini air matanya mengalir deras saat sang istri mengatakan bahwa ia tidak kuat, Gus Maulana kembali melajukan mobilnya.

"M-mas, Nazwa tidur dulu ya," ujar Nazwa seraya tersenyum.

Belum sempat Gus Maulana mencegah, mata indah Nazwa sudah tertutup sempurna. Tangis Gus Maulana semakin pecah.

"Aarrghh, Sayang..." lirih Gus Maulana.

Tak lama, mobil Gus Maulana pun sampai di rumah sakit. Gus Maulana langsung turun dan membawa istrinya masuk.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now