MGMH 40

91K 8.4K 701
                                    

Hai pren, up lagi nih...

Gimana chapter 39 kemarin?

Chapter 41 bakal aku up malam ini juga kok, tenang aja...

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya....

Bantu tandai yang typo yaa...

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Setelah sampai di rumah, Nazwa dan Gus Maulana pun langsung duduk di ruang keluarga. Nazwa duduk sambil memeluk tubuh sang suami dari samping.

Gus Maulana yang peka akan mood istrinya pun hanya membalas pelukan sang istri, tanpa bertanya apapun. Gus Maulana memeluk tubuh istrinya sambil mengusap lembut kepala Nazwa.

"Mas," panggil Nazwa sambil mendongakkan kepalanya.

"Apa sayang? Hm?" tanya Gus Maulana seraya menatap istrinya.

"Besok anniversary kita loh, masa kamu pulangnya telat," ujar Nazwa dengan nada sendu. "Kamu gak mau ngerayain sama-sama malam ini?" tanya Nazwa.

"Sayang, kan aku pulang ba'da maghrib. Nanti aku bilang deh sama Abi, kalau pulangnya jangan terlalu malam," ujar Gus Maulana seraya tersenyum.

"Bener ya."

"Iya sayangku," ucap Gus Maulana seraya mencubit pipi chubby sang istri.

Nazwa pun kembali menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. "Oh iya Mas," ucap Nazwa sambil duduk tegak.

"Kenapa?" tanya Gus Maulana bingung.

"Kan bahan-bahan kue udah pada habis. Temenin Nazwa belanja yuk," ucap Nazwa dengan puppy eyes-nya.

"Astaghfirullah, aku kira tadi kenapa," ujar Gus Maulana seraya menyentil jidat sang istri.

Nazwa pun meringis saat mendapat sentilan dari sang suami, ia mengusap jidatnya yang menjadi korban.

"Ayo Mas, mumpung baru jam setengah sepuluh," ujar Nazwa lagi sambil menggoyangkan lengan suaminya.

"Coba liat dulu di dapur, kemarin aku udah minta tolong sama Mba Zahra buat beliin keperluan dapur" ujar Gus Maulana.

"Emang Mas tau apa aja yang perlu dibeli?" tanya Nazwa.

"Enggak," jawab Gus Maulana santai.

"Terus, gimana Mba Zahra belinya, kalau Mas aja gak tau apa yang harus dibeli," ujar Nazwa sambil memutar bola matanya malas.

"Heh, kenapa tuh matanya di putar gitu? Hm? " tanya Gus Maulana tidak suka.

Nazwa yang mendengar pertanyaan sang suami pun langsung membulatkan matanya sempurna, ia menatap sang suami seraya cengengesan.

Sedangkan Gus Maulana masih menatap Nazwa dengan tatapan datar. Nazwa yang menyadari dirinya salah pun hanya menundukkan kepalanya sambil memainkan jari sang suami.

"Mas, maaf," ucap Nazwa yang masih menundukkan kepalanya.

Gus Maulana tidak menjawab, ia hanya diam dan membiarkan sang istri yang memainkan jari jemarinya. Sedangkan Nazwa masih berusaha meminta maaf kepada sang suami.

Karena merasa dirinya diabaikan oleh sang suami, Nazwa pun berhenti meminta maaf dan memberanikan diri untuk menatap mata suaminya itu.

Lagi-lagi Gus Maulana hanya menatap datar Nazwa. Gus Maulana bukan marah, ia hanya tidak suka saat istrinya berlaku seperti itu di hadapannya.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now