MGMH 46

90.8K 10.7K 1.8K
                                    

Oke double up...

Ingat ya, aku up lagi habis lebaran, mau off dulu, soalnya lagi pusing nyempetin ngirim naskah di awal Mei nanti.

Oh iya, please Jagan panggil aku Thor😭🔪

Panggil aku Aul aja, Aul gitu kan lebih enak, jangan Thor atau Min😭😭💔

Udah ya, panggil AUL, oke pren...

Ingat, up chapter 47 habis lebaran, gak tau kapan😌🙏🏻

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Bunda Fatimah pun sampai di kamar anak bungsunya itu, ia pun mengetuk pintu sebelum masuk. Bunda Fatimah melihat Nazwa yang sedang duduk di kasurnya sambil menekuk wajahnya.

Bunda Fatimah pun langsung menghampiri Nazwa dan duduk di samping anaknya itu. "Anak Bunda kenapa?" tanya Bunda Fatimah seraya mengusap kepala Nazwa.

"Ade kesel sama Ayah sama Abang," ujar Nazwa dengan wajah yang masih ia tekuk.

"Gak boleh gitu, mukanya jangan ditekuk dong, nantikan Lana mau kesini, masa dia kesini muka kamu masih kaya gitu," ujar Bunda Fatimah menenangkan anaknya.

"Bundaa..." panggil Nazwa pelan, dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Eh jangan nangis dong anak Bunda," ujar Bunda Fatimah seraya memeluk anak bungsunya itu.

"Jangan nangis, nanti anak kamu ikutan nangis juga loh," ucap Bunda Fatimah.

"Emang iya, Bun?" tanya polos Nazwa.

Bunda Fatimah yang mendengar pertanyaan dari anaknya itu pun hanya bisa menghela napas pelan, Bunda Fatimah tidak menjawab pertanyaan Nazwa tadi, takut akan menjadi panjang.

Sedangkan Nazwa mulai mendudukkan dirinya saat Bunda Fatimah tak menjawab pertanyaannya, "Bunda, kok diam?"

"Ssttt, udah. Katanya tadi kamu mau masak buat Lana, sekarang aja gih nanti kita ke Pondok," ujar Bunda Fatimah.

"Serius Bunda?"

"Iya, udah sana masak!" ujar Bunda Fatimah yang gemas dengan anaknya itu.

"Oke," setelah mengatakan itu Nazwa pun langsung keluar dari kamarnya dan menuju dapur.

Saat dilantai bawah Nazwa berpapasan dengan Hannan, melihat abangnya Nazwa cepat-cepat menuju dapur dan engan melihat kearah Hannan.

Sedang Hannan yang melihat adiknya masih kesal pun hanya terkekeh, setelah itu ia pun menaiki tangga untuk ke kamarnya.

Sesampainya di dapur Nazwa segera mengambil bahan-bahah yang ingin ia masak. Nazwa ingin memasakkan udang tepuk kesukaan suaminya, dan beberapa cemilan lainnya.

Setelah semua bahan masakan ada di hadapannya, Nazwa pun langsung mengeksekusi semua itu. Nazwa mulai membersihkan udang yang tadi ia ambil, setelah bersih Nazwa pun mencucinya.

Selesai membersihkan udang tadi, Nazwa pun menyiapkan tepung kering dan tepung basah. Setelah itu Nazwa pun mulai menggoreng, sembari menunggu udang itu matang, Nazwa beralih membuat cemilan untuk suaminya.

Nazwa mengambil beberapa roti tawar untuk ia olah, tadi malam ia melihat cara membuat cemilan dari roti tawar di internet. Nazwa pun mulai memipihkan roti tawar itu dan mulai mengisinya dengan cokelat dan keju, sesekali juga ia membalik udang yang tadi ia goreng.

Setelah roti tadi selesai, Nazwa pun menyalakan kompor untuk menggoreng roti tadi. Setelah udang tepung yang tadi matang, Nazwa pun langsung memindahkannya ke piring, dan mematikan kompor itu.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now