MGMH 41

83.6K 9.6K 1.4K
                                    

Hai...

Sabar yaaa, jangan marah-marah, aku inget kok kalau double up😌

Yaudah nih, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya...

{HAPPY READING}

🌹🌹🌹

Pukul 19:30 Gus Maulana dan Abi Hasan baru saja pulang dari acara. Saat Abi Hasan sudah masuk, Gus Maulana tidak langsung pulang, melainkan ia ingin membantu Kang Adam sebentar.

Setelah semua urusannya selesai, Gus Maulana dan Kang Adam pun mengobrol didepan ruangan asatidz. Asik mengobrol, Gus Maulana melihat istrinya yang sedang berdiri di balkon kamarnya.

Gus Maulana mengeluarkan handphonenya dan mengirimkan pesan untuk sang istri, setelah itu ia pun berpamitan untuk masuk.

"Kang, nanti kalau ada Ning Nazwa kesini, suruh langsung masuk aja ya," pinta Gus Maulana.

"Baik Gus, nanti saya bilang ke Ning," ujar Kang Adam.

Setelah itu Gus Maulana pun memasuki ruangannya. Setelah masuk, Gus Maulana langsung mendudukkan dirinya dikursi.

"Gerah banget ya," gumam Gus Maulana seraya membuka dua kancing atas bajunya.

Sedangkan di luar ruangan Gus Maulana. Kang Adam sedang gelisah menahan hajatnya, karena tadi ia mendapat amanah dari Gus Maulana.

Kang Adam masih memantau rumah Gus mudanya itu, tapi tak ada sedikitpun tanda-tanda Nazwa ingin keluar. Karena sudah tidak tahan, jadilah Kang Adam memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar.

Setelah kepergian Kang Adam dari depan ruangan Gus Maulana, seorang perempuan tersenyum miring sambil menelpon seseorang di handphonenya.

"Gue jalanin rencana pertama kita," ujar perempuan itu dengan senyum devil nya, ia pun memutus sambung telpon sepihak.

Setelah itu, seorang perempuan itu pun berjalan mengendap memasuki ruangan Gus Maulana. Saat ia sampai di pintu depan ruangan, perempuan itu mencoba mengecek kembali keadaan, dirasa keadaan aman, perempuan itupun langsung masuk kedalam ruangan Gus Maulana.

Setelah kurang lebih dua puluh menit, Kang Adam pun sudah kembali dari toilet. Saat ia kembali ke depan ruangan Gus Maulana, tak lama Nazwa pun datang menanyakan suaminya itu.

"Assalamu'alaikum, Kang," ucap Nazwa kepada Kang Adam.

"Wa'alaikumussalam warohmatuloh. Eh Ning Nazwa, kenapa Ning?" tanya Kang Adam.

"Gus Maulana ada didalam gak Kang?" tanya Nazwa.

"Ada Ning, tadi Gus muda udah masuk ke ruangannya," ujar Kang Adam dengan menundukkan kepalanya.

"Yasudah, terimakasih ya Kang, Nazwa masuk dulu. Assalamu'alaikum," ucap Nazwa.

"Silahkan Ning, wa'alaikumussalam warohmatuloh," jawab Kang Adam.

Setelah mendengar jawaban salam dari Kang Adam, Nazwa pun segera membuka pintu ruangan suaminya itu. Nazwa pun berjalan kedalam, kursi dan meja Gus Maulana memang terhalang lemari kitab. Jadilah Nazwa langsung masuk dan menuju kursi suaminya.

"Mas, ini Nazwa bawain-" ucapan Nazwa terputus saat melihat kejadian yang membuat dirinya sakit hati.

Kaki Nazwa lemas, kue yang ia bawa pun sudah terjatuh ke lantai. Matanya Nazwa pun sudah berkaca-kaca, satu kali berkedip saja, maka air matanya akan jatuh membasahi pipinya yang tertutup cadar.

"Astaghfirullah," lirih Nazwa.

Gus Maulana yang mendengar suara lirih istrinya pun langsung sadar. Ia langsung mendorong perempuan itu dari atas tubuhnya. Gus Maulana pun berdiri dan mencoba menggapai tangan Nazwa, namun dengan cepat ditepis kasar oleh Nazwa.

My Gus My Husband [TERBIT]Where stories live. Discover now