10

1.8K 181 12
                                    

Gracio yang di haruskan kembali ke Indonesia karna perusahaannya yang ada di ada di tanah air mengalami penurunan yang drastis. Tidak ada pilihan lain selain kembali, semua harus di selamatkan..

Tujuan gracio mememang untuk perusahaannya tapi tiba-tiba dia teringat bagaimana kondisi shani dan anaknya saat ini..

Dengan rasa penasaran yang tinggi, diam-diam gracio datang ke kosan shani. Dari jarak yang cukup jauh gracio memandangi kosan yang belum banyak berubah itu..

Brukkk
Dimata gracio teralihkan pada seorang anak yang terjatuh, hatinya bergetar dan rasanya ingin menolong anak itu segera tapi niatnya terhenti ketika seorang pria keluar dari kosan dan memangku anak itu..

"Jagoan pinter gak nangis ya"

Gracio melihat mata anak itu yang mengingatkannya pada shani "apakah anakku masih ada? Jika ya usianya mungkin seperti anak itu"

Buah taxi tiba-tiba menghalangi pandangan gracio untuk melihat itu, gracio pun langsung keluar dari mobilnya..

Sedang mencari celah untuk melihat anak itu, tiba-tiba gracio terpaku ketika mobil taxi pergi terlihat shani di ujung sana dan sedang memangku anak kecil yang baru dia lihat..

"Mommy "

Entah kebetulan atau bagaimana.. Gracio pulang dari negeri orang dan datang ke kosan demi mengobati rasa rindunya pada shani. Tapi tuhan kini justru memperlihatkan bahwa wanita yang dicintainya telah menjadi seorang ibu dari anaknya..

Gracio ingin mendekati namun langkahnya terhenti ketika anak itu dibawa masuk oleh seorang pria "apa itu suami shani? "

Pertemuan penuh teka-teki membuat gracio semakin penasaran dengan status anak lelaki itu..

Gracio tidak bisa diam, jika niat awalnya yaitu untuk bekerja tapi kini niatnya untuk memperbaiki hubungannya dengan shani sama besarnya dengan niat awalnya..

Gracio meminta orang menyelidiki shani, agar dia memiliki banyak bukti untuk membawa shani kembali padanya. Niat gracio sudah tidak baik yaitu akan mencari asal usul anak itu untuk kembali pada shani..

Gracio sadar jika bukan anak itu mana mungkin shani mau kembali padanya..

Jakarta, pukul 10

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jakarta, pukul 10.00 pagi..

Gracio datang kesebuah perusahan cukup besar dan dia kesana untuk menandatangani kontrak kerja sama. Gracio yang ditemani sekretarisnya melangkah menuju lantai 8 dimana ruang meeting berada..

Diruangan tersebut gracio sedikit presentasi atas keuntungan jika perusaan mereka berkerja sama dan gracio jamin tidak ada kerugian bagi kedua perusahan..

"Cukup menarik.. Baiklah saya setuju untuk melanjutkan kontrak ini "kedua bos besar saling berjabatan tangan

Toktoktok
Munculah seorang wanita cantik dihadapan gracio "oh ya silahkan masuk"ucap klean nya

"Maaf pak ini berkas kontrak nya " senyumannya, kecantikannya sungguh menggetarkan hati

Mata gracio tidak teralihkan pada wanita dihadapannya.. Klean yang menyadari bahwa gracio terpaku melihat sekretarisnya langsung memperkenalkannya "dia shani asisten pribadi saya pak gracio"

"Saya tau.. "

Shani yang awalnya tidak sempat melihat klean bosnya tiba-tiba langsung terkejut mendengar nama itu, shani melirik dan benar saja.. Gracio sedang tersenyum padanya.

"Apakah kalian saling mengenal "

"Sangat kenal.. "

Shani terkejut kenapa dia bisa bertemu orang yang paling dia hindari itu.  Kenapa setelah bertahun-tahun dia kembali melihat pria yang tidak memiliki hati itu..

Perasaan shani tidak enak ketika melihat gracio, pikirannya langsung tertuju pada sheon, ada rasa takut jika gracio akan mengambil alih hak asuh atas sheon. Shani tidak bisa menerimanya jika hal itu terjadi..

Pertemuan singkat itu benar-benar membuat shani takut sehingga shani memutuskan untuk pulang lebih awal dengan alasan sakit... Shani yang tergesa meninggalkan kantor, seketika langkahnya terhenti oleh sebuah mobil..

Pintu mobil terbuka dan keluar beberapa orang yang menariknya dengan paksa masuk kedalam mobil tersebut.. Shani sempat berontak tapi mata juga murutnya di tutup.. Agar diluar sana tidak curiga..

Shani dibawa kesebuah apartemen dimana dia pernah tinggal dahulu bersama gracio, shani tau jika gracio akan melakukan ini.. Walaupun matanya di tutup dia tau dimana dia tinggal karna tadi shani sempat dengar ada suara yang diyakini adalah security yang terkejut dan mengeluarkan kata "miss"..

Setelah sampai shani di tinggalkan di apartemen tersebut namun bekapan dimulutnya telah dilepas terlebih dahulu.."aku tau itu kamu gracio "

Tangan mulai melingkar diperut shani "kamu sudah sangat mengenalku sayang"

"Tolong lepaskan aku.. Aku sudah tidak ingin berurusan denganmu.. Lepas "shani berontak

"Ini rumahmu.. Rumah kita"bisik gracio

"Aku tidak peduli.. Aku lebih baik tinggal di petakan dari pada harus tinggal disini bersama mu"

"Tidak bersamaku saja tapi bersama anak kita.. "Mendengar kata anak ,shani terdiam..

Gracio melepaskan penutup mata, ikatan ditangan shani.. Gracio merapihkan rambut shani "aku tau segalanya.. Jangan panggil aku gracio jika aku tidak bisa mengetahui fakta tentang anak kita"

"Jangan dekati dia.. "

"Kenapa? Aku ayahnya bukan? Kamu belum menikah lagi? Dan pria itu hanyalah pemilik kosan kumuh itu" gracio telah memegang informasi dari pesuruhnya tentang segala hal tentang shani beberapa menit sebelum shani sampai apartemen nya

"Dia anakku.. Kamu tidak berhak memanggilnya anakmu, karna dia hanya memiliki ibu"shani terlihat marah

"Baiklah.. Kamu masih keras kepala, aku akan lakukan tes DNA dan ketika tau dia adalah putraku maka akan aku pastikan dia akan bersamaku ayah kandungnya.. Jika kamu menolak hidup bersamaku lagi maka siap-siap ke hilangnya "

"PRIA BREN***"

"HUSS.. jangan berkata itu, lebih baik kamu panggil aku mas seperti dahulu maka semuanya baik-baik saja "

Gracio mengecup bibir shani singkat dan tersenyum seperti predator yang siap menelan mangsanya..

"Aku beri waktu sampai esok, kembali bersamaku atau kehilangan anakmu"
Ancaman gracio tidaklah main-main

Gracio pun pergi meninggalkan shani sendiri di apartemennya "aghhhh.. "Shani berteriak sekencang mungkin

"Kenapa dia harus kembali kenapa? " tangan shani terkepal kuat

Shani stress berat jika mengingat ancaman gracio, dan ancaman itu tidak mungkin main-main. Dia sangat mengenal gracio, mana mungkin gracio akan melepaskannya dengan mudah..

Bersambung

Derita diatas DeritaWhere stories live. Discover now