26

1.5K 161 5
                                    

Episode spesial Grenin

°
°
°

Malam ini terjadi drama anak dan ayah, dimana aku menyaksikan ashel marah pada ayahnya karna masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini terjadi drama anak dan ayah, dimana aku menyaksikan ashel marah pada ayahnya karna masalah. Ashel meluapkan amarahnya pada gracio.

Anak manis yang dulu begitu mengidolakan ayahnya kini bisa berbicara dengan nada yang begitu tinggi. Anak yang manja kini bisa berdiri tegak membela ibunya.

Aku tidak membenarkan atau menyalahkan tindakan ashel, anak itu berhak meluapkan isi hatinya pada gracio, dia berhak atas ayahnya dan gracio pun menerima luapan isi hati anaknya dengan begitu sabarnya..

Gracio memang lelaki berengsek namun jika berkaitan dengan anak, dia akan menjadi ayah yang paling terbaik. Dia akan melakukan apa pun demi anaknya.

Setelah drama marah-marah dan gracio berusaha menenangkan ashel, gracio pun datang menemuiku. Dia tiba-tiba menangis "apa aku ayah yang buruk.. Hiks hiks.. Aku membuatnya menangis, maafkan aku.. "

Untuk pertama kalinya aku melihat gracio menangis seperti ini"ada apa? " aku bertanya seolah aku tidak mengetahui apa pun

"Ashel sudah mengetahui semuanya hiks dan dia marah padaku.. "Gracio tertunduk di depanku

"Menurutmu apa ashel salah jika dia marah atas semuanya? "Aku ingin tau apa pendapatnya tentang ini

Gracio menggeleng pelan "tidak, dia tidak salah.. Aku yang salah.. Dia berhak marah padaku"

Jujur aku sedih melihat gracio seperti ini, tapi aku tidak bisa berbuat apa pun. Aku pun tidak tau harus berkata apa dan membela siapa, aku ada di posisi yang serba salah.

Gracio bersimpuh di pangkuanku, dia mencium tanganku berkali-kali "maafkan aku.. Aku terlalu banyak membuat luka untukmu, tapi kamu tau aku pun telah merusak kehidupannya..  Aku juga telah mengabaikan tanggung jawabku terhadap anaknya.. Aku hanya ingin memeberikan hak yang sama untuknya"

Sakit tentu sakit.. Di saat seperti ini pun gracio masih menginginkan wanita itu menjadi bagian dari kami "tidakkah kamu juga memikirkan aku, perasaan aku dan ashel.. Anakmu mengeluh atas masalah ini karna kamu pun berubah mas.. Kamu bukan ayahnya yang dahulu mas, kamu terlalu sibuk mengejar wanita itu dari pada memikirkannya.. Aku sebagai ibunya bisa apa? Marah atau melarang nya meluapkan keluh kesahnya itu? Tidak.. Anak kita sudah dewasa, dia berhak mengeluh padamu ayahnya"

"Aku bukannya tidak memikirkan kalian, aku hanya sedang berusaha masuk ke kehidupan anakku yang menganggap aku ini orang asing.. " ucapnya

"Apa itu salahku? Apa itu salah anakku? Itu akibat dari tingkah kalian sebagai orang tuanya.. Jika kalian tidak main api maka hal ini tidak akan terjadi.. Sekarang sudah seperti ini, kamu menginginkan kita mengerti? Gila kamu mas.. "Marahku

"Nin.. "

"Apa? Kamu ingin aku terus diam dan menerima semua tindakanmu.. Tidak bisa seperti itu mas.. AKU PUNYA HATI DAN KAMU HARUS TAU ITU MAS" emosiku tidak dapat lagi aku tahan..

Dari sorot matanya dari perkataannya  aku tau dia berusaha menahan apa yang menjadi gejolak dihatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sorot matanya dari perkataannya  aku tau dia berusaha menahan apa yang menjadi gejolak dihatinya. Aku terdiam setelah mendengarkannya..

Aku lebih memilih pergi keruangan kerjaku dibandingkan aku harus berdebat panjang dengan anin. Bagaimana pun disini aku yang salah sehingga aku lebih baik menghindarinya sementara waktu sampai anin tenang.

Aku memandangi foto pernikahanku yang tidak pernah bergeser dari meja kerjaku "entahlah nin.. Aku bingung aku harus seperti apa.. Kini bukan hanya Cinta sebagai alasanku ingin memiliki shani kembali tapi sheon adalah alasan utamaku.. "

Rumah tanggaku semakin hari semakin tidak baik-baik saja, maafkan aku yang egois ini.. Maafkan aku terus membuat kamu terluka.

Lagi dan lagi gracio selalu meninggalkan anin ditengah perdebatan mereka, anin yang sudah siap dengan riasannya kembali menghapus make upnya dan mengganti pakaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi dan lagi gracio selalu meninggalkan anin ditengah perdebatan mereka, anin yang sudah siap dengan riasannya kembali menghapus make upnya dan mengganti pakaiannya..

Anin sudah muak dengan semua janji, ucapan manis dari gracio. Anin lelah dengan semuanya.. Anin pun memilih meninggalkan kamar dan pergi ke kamar lain untuk beristirahat..

Bukan hanya gracio yang membutuhkan ruang untuk menenangkan diri, anin pun begitu. Dia butuh waktu untuk benar-benar sendiri dan menengkan pikiran juga emosinya.

Bersambung

Maaf ya semuanya kemarin gak up karna semalam author ke tiduran hehehe jadi lupa gak up.. Maaf ya

Derita diatas DeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang