27

1.4K 169 16
                                    

Keesokan harinya anin pergi ke kantor pengacaranya, anin sudah dalam keputusan yang paling terakhir. Anin sudah lelah terus menerus ada didalam posisi ini.

"Kamu sudah yakin untuk berpisah dengan gracio nin? "Tanya Dimas pengacaranya

"Keputusanku sudah bulat mas" anin menjawab pertanyaan pengacara sekaligus kakak sepupunya itu

"Kamu sudah diskusikan dengan gracio? "Tanyanya lagi

Anin menggeleng pelan "tidak.. Gracio tidak akan mungkin setuju dengan keputusanku"

"Klau ashel? Apakah kamu juga sudah menjelaskan apa yang sedang terjadi?  Jangan sampai keputusanmu itu menjadi boomerang kamu sendiri"

"Ashel sudah mengetahui semuanya tampa aku cerita"jelas anin

Dimas menyatukan tangannya "baiklah mas akan bantu kamu.. Kamu yang kuat ya.. Semua takdir yang memang harus kamu lalui"

"Iya mas.. "Suara anin gemetar setelah pengacaranya menyanggupi permintaannya itu

Keputusan berpisah dengan gracio membangun berat tapi akan semakin berat jika anin masih bertahan dalam hubungan yang tidak sehat ini.

Anin berharap keputusannya adalah yang terbaik dan tidak akan ada yang merasakan lagi rasa sakit, kekecewaan dan air mata yang jatuh. Semu akan berubah setelah pengadilan mengabulkan gugatan cerainya..

Disisi lain

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Disisi lain..
Pasangan bahagia ini sedang bersiap-siap untuk ke kantor..

"Sayang.. "

"Sebentar mas.. "Shani merapihkan tempat tidurnya

Oniel begitu kesulitan memakai dasi "ck.. Gimana sih ini? "

Setelah merapihkan kasur, shani mendekati oniel dan membantunya memakai dasi "kapan sih kamu bisa sendiri? Kalah loh sama anak-anak "

Oniel memegang pinggang shani dan menariknya dalam pelukannya "mas.. "Shani refleks langsung melihat wajah suaminya

"Terimakasih kau hadir melengkapi semuanya"ucap oniel dengan suara yang begitu pelan

Oniel memegangi pipi shani "istriku.. Kaulah yang terbaik"oniel semakin mendekap shani

Toktoktok

"Papah.. Mommy.. Ayok sarapan"panggil olla dari luar

"Iya sayang sebentar.. Mas, olla udah manggil tuh"

Entah kenapa perasaan oniel tidak enak, seolah dia akan pergi jauh dari shani..

"Mas.. "Suaranya begitu lembut

"Iya sayang.. "

"Ayok"

"Iya.. "Oniel berusaha berfikiran positif dan pergi keluar kamar bersama istrinya

Sampai di meja makan terlihat sheon menangis "hiks.. Papahhhh"sheon berlari kearah oniel

Derita diatas DeritaOnde histórias criam vida. Descubra agora