29

1.5K 173 12
                                    

Setelah seharian mengikuti proses pemakaman rekan kerjanya, gracio dan anin bisa pulang kerumah. Gracio pun menjatuhkan tubuhnya ke sofa yang berada di ruang tengah..

"Mas akan aku siapkan teh untukmu " ucap anin

"Iya.. "

Anin pun berlalu menuju dapur setelah menyimpan tasnya di atas meja, gracio sedikit memijit pelipisnya ketika terbayang wajah putranya yang menangis..

"Putraku begitu kehilangan ayah sambungnya.. Apakah ketika aku tiada dia pun akan sesedih itu? " bayangan sheon yang menangis itu membuat gracio overthinking..

Dia berpikir jika saat ini sheon tidak mengenalinya maka ketika kelak dia meninggal putra laki-lakinya itu tidak akan menangis sedih karna sheon hanya menganggap dirinya adalah teman dari shani, ibunya..

Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar di telinga gracio "bi.. Bibi.. Ada yang datang, buka pintunya bi! "Perintah gracio

"Iya pak.. "Bi ami segera ke pintu depan

Anin pun datang dengan segelas teh yang dia simpan dimeja "diminum dulu mas.. "

"Terimakasih sayang.. "Gracio membenarkan posisi duduknya lalu ketika akan mengambil gelasnya bi ami datang..

"Pak.. Di depan ada polisi ingin bertemu dengan bapak"ucap bi ami

"Polisi? "Anin melirik gracio

Gracio yang bingung kenapa sampai ada polisi kerumahnya, seingat dia apa yang dilakukannya tidak ada yang melanggar hukum..

Gracio pun bangkit dari posisinya lalu segera menuju ruang tamu yang sudah berdiri beberapa polisi "selamat malam pak"

Gracio menyambut polisi dengan ramahnya "selamat malam.. "

"Maaf sebelumnya mengganggu jam istirahat bapak dan ibu, kami dari pihak kepolisian di beri tugas untuk memanggil bapak ke kantor untuk pemeriksaan sebagai saksi dari penyebab tabrak lari yang terjadi kepada bapak oniel tadi pagi.. Ini surat pemanggilan untuk bapak" pak polisi memberikan surat pemanggilan untuk gracio

Anin menghampiri gracio "mas..  Apa ini, apa kamu terlibat dengan semua ini? "

Gracio memegang pundak istrinya "semua akan baik-baik saja.. Tolong hubungi pengacara kita segera, aku akan ikut ke kantor polisi bersama bapak-bapak polisi.. Kamu jangan khawatir ya"

"Tapi mas.. "

"Sudah tidak apa-apa.. Mari pak" gracio pun pergi bersama polisi

"Mas.. "Anin meratapi kepergian gracio bersama polisi

Ashel yang melihat semua itu dari lantai 2 pun segera turun menemui ibunya"bunda.. Ada apa?kenapa ayah dibawa polisi?"

Anin memegang wajah Putri "semua akan baik-baik saja nak.. Kamu jangan khawatir, bunda telepon pengacara dahulu"anin pun berlalu

Ashel memeluk bi ami"bi ada apa sebenarnya ini? "

"Entahlah non.. "

Anin begitu sibuk menghubungi pengacaranya, dia juga bersiap untuk menyusul suaminya ke kantor polisi..

"Ashel.. Bunda ke kantor polisi dahulu, kamu dirumah bersama bi ami"

"Tapi bunda.. Ashel mau ikut"

Anin memegang tangan putrinya "jangan nak.. Tetap diamlah di rumah,  doakan ayahmu agar semuanya baik-baik saja"

"Bunda.. "

"Bunda pergi.. Bi titip ashel, klau ada apa-apa segera hubungi saya"

"Iya bu"ucap bi ami

Anin pun segera keluar dari rumah namun ketika akan melangkah pergi, sang kakak muncul menghentikan langkahnya "kak.. Kakak disini? "

"Kamu mau kemana? "Tanya kenan dengan wajah datarnya

"Anin akan ke kantor polisi.. Anin akan mendampingi mas gracio disana"anin terlihat panik sekali

"Tetaplah di sini.. Biar pengacara yang mengurus semuanya "

"Tapi kak anin tidak bisa membiarkan mas gracio sendirian.. "

"CUKUP!!! "bentak kenan

Anin maupun ashel juga bi ami terkejut ketika kenan membentak anin "kak.. Kakak membentak anin? "

"Ya.. Kamu harus sesekali kakak bentak agar kamu itu tidak lemah.. Biarkan gracio menghadapi masalah nya sendiri, dia juga akan ada pengacara yang mendampingi.. Untuk apa kamu repot-repot datang kesana? "Wajah kenan yang tampan harus terlihat dingin ketika menasehati adiknya

"Tapi kak.. Anin adalah istrinya.. Mas gracio butuh dukungan anin kak.. "

"TAPI APAKAH DIA BENAR-BENAR MEMBUTUHKANMU? BUKALAH MATAMU ANIN.. SELAMA INI KAU HANYA DIANGGAP PAJANGAN RUMAH YANG DIA SEBUT SEBAGAI SEORANG ISTRI"kenan meluapkan emosinya dihadapan semua orang

"Kak.. "

"Tidak ada yang mendampingi gracio malam ini.. Lebih baik kau dan yang lainnya pergi istirahat "kenan menarik anin masuk dan mulai mengunci pintu rumahnya

"Kakak tidak bisa sperti ini.. "

"Diam.. Dan tidurlah"kenan pun berlalu

"Kak.. "Panggilan anin untuk kenan tidak berfungsi sama sekali

Kenan berlalu menuju kamar tamu dan menutup pintu dengan keras, anin tidak bisa melakukan apa pun.. Mungkin dia bisa pergi lewat belakang rumah tapi jika itu dilakukan kenan akan sangat marah padanya..

Maafkan aku mas

Dikantor polisi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dikantor polisi..
Gracio diperiksa dan diberikan beberapa pertanyaan terkait tentang tabrak lari.. Saat itu gracio mengatakan sejujurnya termasuk dia menyangkal bahwa dirinya adalah dalang dari tabrak lari yang menewaskan rekan kerjanya itu..

Gracio menyangkal dirinya yang telah menyuruh orang untuk menabrak oniel, gracio juga bisa pastikan di pagi itu dia tidak menghubungi siapapun selain asistenny di kantor..

Tapi gracio tidak menyangkal bahwa dia sempat bertemu oniel dan sedikit bertengkar hingga ada pengancaman, mungkin gracio memang mengancam oniel tapi ancaman gracio hanya sebatas ingin menghancurkan usahanya oniel bukan melenyapkan oniel.

Apalagi sebelumnya mobil itu seharusnya menabrak sheon bukan oniel dan gracio tidak mungkin mencelakai anaknya sendiri. Gracio pun bingung kenapa bisa dia tiba-tiba dituduh menjadi dalang penabrakan padahal kejadian belum ada 24 jam..

Jika dipikir misalkan gracio yang menjadi dalang mungkin dia akan bermain rapih sehingga tidak mungkin dalam waktu beberapa jam saja dia sudah tertangkap.. Gracio meyakini ada konspirasi lain dibalik semua ini.

Bersambung
Wah gimana nih ???
Kalian percaya jika bukan gracio dalangnya???
Terus siapa?

Derita diatas DeritaWhere stories live. Discover now