2. Bertemu lagi

703 33 0
                                    

Chapter 2: bertemu lagi
.
.

! don't forget to vote for me !
ENJOY❗💫

Saat sudah duduk di kelas, Acel memperhatikan seisi kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat sudah duduk di kelas, Acel memperhatikan seisi kelas. Dengan mata celingak-celinguk, ia mencari keberadaan laki laki yang tadi baru keluar dari mobil Alphard nya.

"Untung gue ngga sekelas, kalo sekelas, gila kali ya." keluh Acel berharap laki laki itu tidak sekelas dengannya.

Memang.. siapa sih laki-laki itu sampai Acella sangat menghindarinya?

Masih dalam lamunannya, seorang siswa dengan almet abu-abu menghampiri Acella. Dari perawakannya dapat dilihat dia adalah anggota osis sekolah ini. Siswa tampan yang datang sambil membawa secarik kertas ditangannya.

“Lo anak baru bukan?” tanya siswa itu.

Acel terkejut, lantas dia mendongak untuk melihat lebih jelas wajah siswa yang memanggilnya. “Eh? iya gue anak baru.” jawabnya. Satu kata yang terlintas di benaknya saat ini.

Dia.. Tampan.

“Acella, ya? Dipanggil ke ruang kepsek.”

Acella membaca nametag yang tertera di almet laki-laki itu. Namanya adalah... Satya. Salah satu osis disana. Sebelum Acel menjawabnya lagi, Satya sudah lebih dulu pergi dari hadapannya. Membuatnya berdecak sebal karna ia sendiri tak tau dimana ruang kepsek berada di dalam sekolah sebesar istana ini.


"Ck.." dengan berdecak kesal, Acel terpaksa mengikuti kemauan lelaki itu. Yaa dari pada dia di hukum padahal murid baru, kan berabe.

Acel berjalan menyusuri lorong sekolah dan menuruni tangga untuk sampai ke kantor dan ruang guru yang letak nya di lantai 1 dekat lobby. Untung tadi dia memberanikan diri bertanya pada siswi yang sekedar melintas disana. Memberitahunya bahwa ruang kepala sekolah ada di lantai 1.

Pelan pelan, Acel membuka pintu ruangan itu. "Permisi, bu, manggil saya?" Tanya Acel sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ya, duduk di bangku itu". Ucap seorang wanita yang tak lain adalah Bu Manik, Kepala sekolah SMA Bintang Jaya.

Tanpa bertanya tanya, Acel langsung duduk disana dikala melihat abang nya duduk di sofa ruangan itu sambil bermin ponsel. Seakan tidak terjadi apapun padanya.

"Bang.. bang bang! Abang ihh.." bisik Acel yang berbalik arah untuk memanggil sang kakak. Tetap saja, tak ada pergerakan dari lelaki itu.

Kenzo tidak merespon, ia hanya sibuk dengan gadget nya sambil senyum senyum sendiri tidak peduli walaupun sang adik memanggil nya sekencang toa masjid.

"bangs*t nih orang, pura pura budeg atau beneran budeg sih? perasaan kemaren baru balik dari dokter THT deh.batin Acel sambil mengepal tangannya dengan muka yang.... bisa dibilang menyeramkan namun menggemaskan disaat yang bersamaan.

"kamu Acella Madellyn Adhitamana kan?" Tanya seorang wanita paruh baya di depan meja Acel.

"I-iya saya Acella Madellyn Adhitamana."
jawabnya gugup.

"Hmmmm... banyak sekali murid baru yang pindah kesini." Ucap Bu Manik pelan sambil membolak balik beberapa kertas di hadapan nya.

"loh bukannya gue doang sama bang Kenzo yang kesini? siapa lagi?" Acel hanya membatin seraya memutar kepala nya ke kanan yang sedari tadi ia hanya memandang Bu Manik ke depan. Dia menolehkan kepalanya ke kanan, tepat dimana seorang laki-laki muda yang juga mengenakan seragam yang sama duduk tenang.


Mulut Acel menganga lebar, ia tidak menyangka bahwa si 'laki-laki' itu masuk ke sekolah yang sama dengannya. Perasaan tak nyaman mulai muncul, Acel kesal kenapa kedua orang tuanya memilih sekolah ini dan bukannya sekolah lain yang mungkin saja menjauhkan nya dari laki-laki ini.

"Kamu, Elgran Azelvin Almaraja! masuk ke kelas 11 MIPA I." tangan Bu manik yang menunjuk ke arah siswa itu. Yaa! itu adalah Elgran Azelvin Almaraja, pemuda yang Acel takutkan selama ini.

"Kamu! Acella Madellyn Adhitamana, masuk ke kelas 11 MIPA I." tunjuk Bu Manik mengarah-kan tangan-nya ke Acel.

Gadis yang sudah terlanjur pasrah itu menggigit bibir bawahnya dan mendengus kesal. Kenapa dirinya harus ditempatkan di kelas yang sama dengan 'calon suaminya' itu?

hah? calon suami?

.
.
.

jangan lupa vote ya !!💫

💫

Jangan lupa vote ya !
.

Jangan lupa vote ya !

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LOOK AT ME - [REVISI]Where stories live. Discover now