5. Rumah Kita.

477 23 0
                                    

Chapter 5: Rumah kita
.
.
lanjutan dari chapter 4: Ikut gue

don't forget to vote for me!
❗ENJOY❗
💫💫
.
.

"Diem! atau gue cium!" raut wajah Elgran berubah menjadi datar dikala ia melihat Acel yang ingin berteriak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Diem! atau gue cium!" raut wajah Elgran berubah menjadi datar dikala ia melihat Acel yang ingin berteriak. Mendengar itu. Acel hanya diam terpaku tidak bisa berkata kata. Perkataan Elgran mampu membuat Acel menuruti perkataan laki-laki itu.

Tak ada yang bisa menolong gadis mungil ini, ia hanya melihat sekitar dengan mata celingak-celinguk berharap ada seseorang yang menolong nya.

Namun, usahanya tidak membuahkan hasil, tak ada seorang pun di sana, karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 yang artinya semua murid mau pun guru tidak lagi ada di sekolah. mungkin hanya Pak Jono yang bertugas berjaga di area sekolah.

"Mau kemana sih?! lo kalo ngomong yang jelas dong!" Bentak Acel pada Elgran agar ia lebih mengetahui detail kemana mereka akan pergi.

"Ke rumah kita lah. Gue udah ngomong dari tadi." Jelas Elgran mengulangi perkataannya.

"Rumah kita?!! maksud lo apasih?"

Elgran hanya tersenyum miring melihat Acel kebingungan. Ia baru ingin menjelaskan lebih detail, namun..

DRRTTT.. DRRTTT...

Dering Hp milik seorang gadis berseragam SMA itu berbunyi. Nama yang tertera disana adalah nama yang Acel hindari untuk sementara. Itu adalah Jeff, pimpinan sekaligus ayah dari Acella.

"Papa??" dengan bertanya-tanya mengapa sang ayah menghubungi nya padahal sebelum nya, Jeff tipe seorang ayah yang juga menghindari panggilan telepon hanya ketika mendesak saja.

"Angkat dulu coba." perintah Elgran.

Acel tidak merespon, ia juga tau akan mengangkat telepon dari Papanya. "Halo? kenapa Pa?"

"Acella Madellyn, malam ini kamu harus membereskan semua barang-barang kamu di kamar!" Suruh Jeff kepada putrinya.

"Loh kenapa Pa? kok suruh beresin?"

"Mulai minggu depan, kamu dan Elgran akan tinggal di rumah kalian sendiri, ayah sudah belikan kalian berdua rumah untuk di tempati setelah menikah nanti agar tidak repot repot tinggal disini." Acel yang mendengat hal itu tidak percaya, ia akan menikah dengan Elgran? Secepat ini?

Walau sudah tau dia akan menikahi Elgran nantinya, tapi siapa sangka jika jangka waktunya akan secepat ini? Acel masih ingin kuliah dan bersekolah layaknya remaja lain. Namun mengapa sang Papa malah menghancurkan impiannya? Apa tidak salah?

"Papa bercanda? Ga mungkin aku tinggal berdua sama Elgran, kami juga belum menikah, Pa." keluh anak perempuan itu lagi. Disisi lain Elgran hanya bisa menahan tawa nya dikala melihat Acel kaget dengan perkataan Papanya sendiri.

LOOK AT ME - [REVISI]Where stories live. Discover now