28. Orang Lama atau Orang Baru?

180 5 0
                                    

28. Orang Lama atau Orang Baru?

! don't forget to vote for me!
ENJOY

Setelah kejadian itu berlangsung, Elgran tidak memberitahu Acella perihal ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah kejadian itu berlangsung, Elgran tidak memberitahu Acella perihal ini. Ia berpikir Anaya reflek dan tidak sengaja memeluknya. Sehingga Elgran menganggap itu bukanlah masalah besar. Tapi dia tidak tau bahwa nyatanya Anaya memiliki niat jahat dibalik itu semua.

Ini sudah malam, dan sejak sore Acella belum membuka ponsel sama sekali. Bagaimana mau membuka ponsel? Dia bangun saja tidak bisa, Acella mengalami keram perut akibat kontraksi yang ia alami sebagai ibu dengan usia kandungan yang masih muda.

“Cel?” panggil Elgran ketika dia masuk ke dalam rumah. Sembari meletakkan makanan pesanan Acella di meja pantry, dia kembali memanggil nama istrinya. Tapi juga tak kunjung dibalas.

Khawatir akan Acella, Elgran dengan cepat berlari ke lantai dua dan berjalan menuju kamarnya dan Acella. Ketika ia membuka pintu itu, nampak Acella tengah tertidur memunggunginya. Melihat itu, lelaki itu menghela nafas lega. Ia tadinya berpikir bahwa terjadi sesuatu pada Acella.

Kemudian laki-laki 18 tahun itu duduk di pinggir ranjang, berniat mengecek lebih jelas keadaan istrinya. Nyatanya, Acella tidak tidur. Perempuan itu seperti tengah menahan rasa sakit. Bibirnya pucat pasi serta keringat yang sudah membasahi seluruh wajah dan tubuhnya.

“Sshh...” rintih Acella sambil memegangi perutnya. Meski begitu, matanya tetap terpejam erat. Elgran yang panik lantas memanggil nama Acella berulangkali. “Acella? Cel! Lo kenapa?”

Acella tidak merespon, tubuhnya masih terus bergeliat karena rasa sakit yang terus menerus menghantam perutnya. Elgran yang panik langsung berlari ke dapur dan membawa sebaskom air hangat juga kain untuk mengompres perut perempuannya.

“Sayang...” ujar Elgran pelan sambil meletakkan sang istri dengan posisi telentang. Elgran  dapat merasakan bahwa suhu tubuh Asela begitu dingin namun keringat masih tetap membasahi tubuhnya. Dengan telaten Elgran mengkompres perut Acella dengan lembut agar tak menyakiti bayinya.

“Ssh.. El...” ucap Acella sambil meremas jari-jari Elgran.

“It's okay, sayang. di kompres sebentar aja. Bertahan ya..” kata Elgran menenangkan perempuannya.

Setelah 15 menit mengompres perut Acella, akhirnya perempuan itu sudah tak lagi merasakan sakit. Nafasnya teratur dan matanya terpejam erat tanda ia sudah mulai tenang kembali tidur.

Elgran pun ikut berbaring di sebelah Acella. Memeluk tubuh itu dengan penuh kasih sayang dan mengelus perut perempuannya dengan lembut. Beberapa kali mendaratkan kecupan di kening Acella.

I'm sorry for being late..” gumam Elgran.

Di tengah pelukan itu, dering ponsel Elgran berbunyi. Dia berdecak siapa yang menelponnya di situasi seperti ini. Matanya membelalak kaget kala nama “Papa” muncul dalam layar ponselnya.

LOOK AT ME - [REVISI]Where stories live. Discover now