16. Fakta Omega's

293 12 0
                                    

Chapter 16: Fakta Omega's
.
.
lanjutan dari chapter 17: Masa lalu.
.
Hai! di chapter kali ini mungkin sedikit banyak tentang Fakta fakta yang bakal terungkap.

Baca dan amati sampai habis ya!

! don't forget to vote for me !
ENJOY

"LO APAIN ADE GUE BANGSAT?!!" Dengan nafas yang belum stabil, Abi meraih kerak baju Gilang dan bersiap mendaratkan satu pukulan dari tangannya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"LO APAIN ADE GUE BANGSAT?!!" Dengan nafas yang belum stabil, Abi meraih kerak baju Gilang dan bersiap mendaratkan satu pukulan dari tangannya. Disisi lain, Gilang tidak menanggapi, ia hanya santai saja dan tersenyum miring.

"Ga ngapa ngapain, cuma mau puasin diri doang," Gilang menyahut dengan santai.

Lantaran kesal dengan jawaban Gilang, Abi tak segan mendaratkan satu pukulan di wajah ketua Geng Omega'S itu.

BUGH..

Semua anak buah Gilang datang menghampiri bos mereka. Salah satunya Varel, ia menyeret Abi dan melemparkannya hingga tubuh Abi menabrak tembok dengan kencang.

BRAK..

"LO MAU NYARI MATI HAH?!" hentak Varel sehabis ia melempar Abi.

Lelaki yang memukul Gilang tadi tak hanya diam. Ia berdiri dan menatap Varel.
Sebenarnya, Abi adalah tipikal laki-laki yang kuat yang tidak gampang menyerah. Tapi entah mengapa, ketika menyangkut soal keluarga dan orang tersayangnya, Abi seketika bisa melemah.

Abi menyerahkan seluruh nyali nya dan berdiri dihadapan Varel. Gilang yang sempoyongan akibat pukulan Abi tadi dibantu oleh beberapa anak buahnya.

Gilang berdiri dan menghampiri Varel. Sembari memegang pipinya yang sudah berwarna biru, Gilang berseru, "Gue yang urus dia," ucap Gilang.

Lelaki itu menurut dan mundur beberapa langkah dari hadapan Abi. Mata Varel tidak berhenti memandangi Abi dengan tatapan tajam seakan siap membunuh kapan saja.

Gilang berdiri dengan gagahnya. ia menghampiri Abi dan menepuk pundak nya pelan. "Kalo mau mati, pas banget, disini tempatnya. Anggap aja disini itu udah banyak malaikat maut yang siap buat menjemput lo," ucap Gilang di telinga Abi. Membuat empunya mengepalkan tangannya.

"Karena lo adalah orang ketiga yang berani kayak gini, gue ga akan segan ngehabisin lo.” Gilang mengeluarkan belati yang sudah ia persiapkan sebelumnya. Berniat mengancam Abi.

Melihat belati yang di genggam Gilang, seketika amarahnya kembali naik. Abi tau pasti itu adalah belati yang Gilang gunakan untuk menyakiti adiknya.

“Baru diginiin udah keringetan. Dasar pengecut!” katanya lalu meludah ke sembarang arah.

Gilang menoleh kebelakang. Menatap seluruh anak buahnya yang berjumlah 20 orang disana. Kepala Gilang menunjuk Abi.

LOOK AT ME - [REVISI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora