40. Terulang kembali

198 10 0
                                    

Chapter 40: Terulang kembali
.
.
! don't forget to vote for me !
ENJOY

Acel berusaha mengatur nafasnya agar Elgran tidak mengetahuinya jika ia sedang menangis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Acel berusaha mengatur nafasnya agar Elgran tidak mengetahuinya jika ia sedang menangis. Namun, nafasnya tak kunjung stabil. Hal itu membuat dadanya terasa sangat sesak dan perih. Hidungnya mengeluarkan cairan kental berwarna merah yang tak lain adalah darah. Acel merasa seakan akan dadanya dihantam palu berukuran besar. Sangat sakit dan perih. Dia kesulitan bernafas.

"Cel? jawab! lo dimana? lo kenapa?! Acella Madellyn Adhitamana! Jawab!" Elgran panik bukan main. Acel tak kunjung merespon apapun dari telepon. Tepat saat itulah, Acel ambruk tak sadarkan diri karena kekurangan oksigen untuk bernafas.

Elgran mendengar suara jatuh dari sambungan teleponnya. Takut akan istrinya kenapa kenapa, Elgran segera melacak keberadaan Acel menggunakan ponsel miliknya. Untungnya, ponsel Acel dilengkapi dengan pelacak maps. Itu memudahkan siapapun mencari keberadaannya yang tidak diketahui.

Elgran melihat satu lokasi. Lokasi itu tertera nama Acel disana. Tidak jauh. Elgran yang berada di luar kelas segera menuju ke lokasi dengan perasaan yang campur aduk.

Sampai disana, mata Elgran mencari keberadaan istrinya. Karena tempatnya yang cukup banyak rumput, membuat Elgran kesusahan mencarinya.

Sekitar 20 menit Elgran mencari. Tangan dan kakinya sudah lecet akibat beberapa kali tergores rumput kasar. Namun, itu tak membuat dia patah semangat untuk terus mencari Acel.

Terdapat salah satu bangku panjang di bawah pohon ceri. Elgran teringat sewaktu dulu ketika ia membawa Acel serta teman temannya untuk menenangkan Acel yang cemburu ketika dirinya diganggu Luna saat itu.

Elgran berjalan kesana. Dan benar saja. Dia menemukan tubuh Acel terkulai lemas di tanah berumput kasar itu. Acel tidak sadarkan diri sedari tadi. Denyut jantungnya lemah.

Keadaan itu membuat Elgran panik se panik paniknya. Dia langsung menggendong tubuh Acel dan berlari menuju rumah sakit. Tidak peduli jika siswa maupun siswi memperhatikan mereka. Guru guru yang menanyakan keadaan Acel pun tak dihiraukannya. Elgran hanya fokus untuk membawa Acel ke rumah sakit terdekat.

Karena tidak membawa kendaraan, Elgran terpaksa menaiki taksi yang kebetulan lewat. Dia menyuruh supir itu untuk bergegas pergi ke rumah sakit. Takut akan kondisi Acel semakin parah. Terlebih itu akan mempengaruhi janinnya.

***

Di rumah sakit, Elgran langsung membawa Acel ke unit gawat darurat. Disana Acel ditangani dengan cepat oleh dokter. Elgran hanya bisa menunggu penyataan dokter diluar.

10 menit telah berlalu. Elgran yang menunggu dengan perasaan tak karuan itu akhirnya didatangi oleh dokter yang menangani Acel.

"Dok? gimana keadaan is-.. adik saya?" Elgran terpaksa berbohong.

"Pasien sepertinya memiliki riwayat penyakit. Ada satu gangguan yang ada di dalam paru-parunya. Itu harus segera ditangani lebih lanjut. Jika tidak, umur pasien tidak akan lama karena gangguan dalam paru paru akan semakin meluas ke dalam tubuh" Jelas dokter. Hal itu spontan membuat Elgran melemas. Mengetahui istrinya sakit saja sudah membuatnya cemas dan khawatir.

LOOK AT ME - [REVISI]Where stories live. Discover now