23. Semestanya

340 10 0
                                    

Chapter 23: Semestanya
.
.
Hey readers!😎😎😎
Gimana nih kabar kelen? baik baik aja kan? oke lah lanjut ya ceritanya.
.
.
! don't forget to vote for me!
❗ENJOY❗

! don't forget to vote for me!❗ENJOY❗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Sabtu telah tiba. Kini, sinar matahari sudah menjalar ke seluruh ruangan yang diisi oleh dua pasangan ini. Elgran sudah mandi kali ini. Laki laki itu sudah mandi sejak jam 6 pagi karena hawa panas yang menyelimuti dirinya. Sedangkan sekarang sudah pukul 10 pagi.

Sekarang hari libur. Niatnya Elgran akan menemui teman-temannya di markas sore nanti. Untung sekarang, ia ingin menghabiskan waktunya dengan sang kesayangan.

"Cel..." Panggil Elgran kemudian memeluk Acella yang masih tertidur. Mungkin kelelahan akibat semalam? Hahaha.

Acella tak merespon apapun, gadis itu masih memejamkan matanya. Wajah yang lucu nan cantik itu terpampang jelas dibawah mentari pagi yang menyorot mereka. Elgran membelai lembut pipi Acella dan menghirup aroma gadis itu yang masih wangi sejak semalaman.

"Hmm.." gumam Acella.

"Morning, cantik." lirih Elgran, tak lupa dengan senyum yang terukir di wajah tampannya. Menjadikan pagi ini sebagai pemandangan pertama yang Acella lihat kala ia membuka matanya.

Acel tersenyum seraya kembali memejamkan matanya. Suaranya masih serak karna efek bangun tidurnya.

"You look more pretty. Apa gue yang salah ya?"

Acel terkekeh. Pipinya memerah. Tak lupa, Acel menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Pagi-pagi seperti ini Elgran sudah membuat perutnya dipenuhi banyak kupu-kupu saja.

"Gue gabisa jalan..." Acel berkata cemas.

Elgran tertawa lagi, dia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Acella dari belakang. "It's okay. Nggak usah gerak dulu. Butuh sesuatu gak?"

Acella tampak berpikir, "Emang lo mau kemana?"

"Mau ke tongkrongan nanti sore." Elgran menjawab.

"Ikut..."

"Emang bisa jalan?" Elgran sedikit meledek.

Mulut Acella mengerucut sedih. "Gue sendirian dong disini..." tuturnya sedih. Elgran diam menimang, jujur melihat tingkah Acella pagi ini membuatnya ingin mengurungkan niatnya untuk pergi. Dia tak tega meninggalkan gadis itu sendirian di rumah.

Acella beranjak untuk duduk. Menatap Elgran dengan mata berbinar, mengisyaratkan bahwa Elgran harus menemaninya hari ini. Bibir Acella masih mengerucut sedih, membuat Elgran ikut mengerucutkan bibirnya untuk meniru sang gadis.

LOOK AT ME - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang