4. "Ikut gue, atau... "

516 23 3
                                    

Chapter 4: “Ikut gue, atau... ”
.
.
.
lanjutan dari chapter 3: Perkenalan

don't forget to vote for me!💫💫
ENJOY❗

Kedua remaja itu tidak saling menyapa satu sama lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua remaja itu tidak saling menyapa satu sama lain. Mereka hanya berdiam di meja masing masing lantaran Elgran yang asik mendengarkan musik lewat earphone nya itu. Akibat bosan yang tak karuan, Acel memilih untuk mencari teman dari pada dia hanya mematung seperti orang tidak punya tujuan hidup. Mumpung jamkos ya kan? kesempatan buat nyari temen.

"Haloo, kita bisa temenan?" Tanya Acel dengan salah satu murid perempuan di seberang kursi nya.

Yang ditanya menoleh ke belakang. Dia tersenyum. "Boleh, lo pasti Acella kan? murid baru yang tadi? Gue Jeana Vyola Salfazha panggil aja Jean atau Jeje." jawab siswi itu dengan detail.

"Salam kenal, Jean.” katanya sembari berjabat tangan dengan Jean. Yaa begitulah kira kira awal mula percakapan antara Acel dengan Jean. Dua orang yang nantinya akan memulai hubungan persahabatan di sekolah ini.

Di samping, Elgran yang melihat itu hanya tersenyum kecil kemudian melanjutkan aktivitasnya mendengarkan musik sambil melamun. Tak berniat mencari teman ataupun bergaul dengan murid lain sampai ada yang mau berteman sendiri dengannya.

Kedekatan Acel dengan Jean membuat siswi lain iri, lantaran ia juga ingin bermain dan mengajak Acel menjadi teman mereka. Namun, Acel menolak karena ia tahu, siswi-siswi yang sok kecentilan itu memiliki maksud lain untuk mengajaknya berteman.

Tak lama, bunyi yang terdengar sangat jelas di seluruh sekolah membuat murid sangat senang. Karena itu adalah bel yang menandakan bahwa sekolah akan segera usai. Bu Sulna segera masuk dan memberitahu murid untuk segera merapikan buku mereka.

"Sedikit pemberitahuan, untuk seminggu ini, kalian belajar di rumah, karena ada beberapa bagian sekolah yang harus di lakukan sedikit perbaikan. Agar tidak menggangu, sebaiknya kalian tetap dirumah dan kerjakan tugas yang ibu berika secara online." Ucap Bu Sulna seraya mengucapkan penutupan yang berarti ini adalah benar-benar akhir dari pelajaran.

"YAH ONLINE ANJR KESEL"

"DUH GABISA KETEMU ELGRAN LAGI DEH!"

"MALES GUE ONLINE!"

Namun, di antara semua murid yang mengeluh, dua murid baru itu justru senang, karena ia sangat ingin sekolah dilakukan secara online atau jarak jauh. Mungkin sudah jiwa mager nya kali ya.

Satu persatu murid mulai keluar kelas untuk menuju rumah masing-masing. Acel yang sedang berjalan di lorong sekolah bersama Jean, dikejutkan dengan seseorang yang menahan tangan nya dari belakang.

Acel sedikit terkejut. Untuk memastikan siapa yang menahan tangan nya, ia pun memutar tubuhnya agar dapat melihat dengan jelas orang itu. Remaja 17 tahun itu terkejut dikala seorang laki laki menggenggam tangannya dari arah belakang. Siapa lagi kalau bukan Elgran Azelvin Almaraja, 'calon suami' Acel.

"Ngapain lo pegang pegang tangan gue?" kesal Acel dan langsung menepis tangan Elgran.

"Santai dong." Sahut Elgran dengan muka tengil nya.

"Eh lo, siapa sih? Jean kan? bisa tinggalin Acel sama gue dulu? lo pulang aja duluan, biar gue bareng Acel.” Perintah Elgran pada Jean agar segera meninggalkan mereka. Jean hanya bisa geleng-geleng kepala melihat mereka berdua. Sepertinya ada yang aneh diantara dua orang ini.

"Je.. Je.. jangan je.. lo sama gue aja." Pinta Acel dengan muka melasnya. Ia tidak ingin pulang bareng cowok menyebalkan itu.

"Maap, Cel, gue ada urusan keluarga mwehehe, babayyy!" Ledek Jean dengan tangan yang dilambaikan sambil melenggang pergi dari sana. Teman dari Acel itu pergi meninggalkan mereka berdua dan hanya tersisa Elgran dengan Acel di lorong yang sepi ini.

"Lo ikut gue pulang! gada penolakan." Paksa Elgran.

"HAH?? IKUT LO? GILA YA?”

Benar sih, mereka juga belum menikah, masa iya Acel ingin dibawa ke rumah Elgran?

"Bukan ke rumah gue! ke rumah kita lebih tepat nya.” Elgran menarik tangan Acel untuk ikut dengan nya secara paksa.

"Apasih El! lepasin gue—" belum selesai berbicara, Mulut dari gadis remaja SMA itu di bekap oleh Elgran agar tidak ada yang melihat mereka.

"Diem! atau gue cium?" raut wajah Elgran berubah menjadi datar dikala ia melihat Acel yang ingin berteriak. Mendengar itu. Acel hanya diam terpaku tidak bisa berkata kata. Perkataan Elgran mampu membuatnya menuruti perkataan laki-laki itu.

.
.
.
Semoga suka ya sama chapter ini! ga banyak kata kata nya tapi semoga kalian menikmati nya ya!

.
don't forget to vote for me❗

.
Gimana nih cerita chapter kali ini?
❗Jangan lupa vote ya❗
.

💫💫💫

💫💫💫

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LOOK AT ME - [REVISI]Where stories live. Discover now