9. Merasa Tenang

376 14 0
                                    

Chapter 10: Merasa Tenang
.
.
Lanjutan dari chapter 9: Tangis dan Luka.

💫💫💫
don't forget to vote for me !
❗ENJOY❗

Setelah mengambil resep obat yang di beri dokter, kedua remaja itu pun pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah mengambil resep obat yang di beri dokter, kedua remaja itu pun pulang. Rasa resah yang dalam masih terasa hingga kini. Belum percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang.

Elgran dan Acella tidak langsung pulang, mereka mampir ke lantai 2 rumah sakit yang dimana itu adalah kamar rawat Rico. Elgran menggandeng tangan Acella dan berjalan menuju lift yang ada disana.

Setelah sampai di lantai 2, mereka berjalan ke ruangan kamar nomor 03.

"Elgran.. mau jengukin siapa?" tanya Acel penasaran karena Elgran hanya diam tak memberi tahu mereka akan kemana.

"Ikut aja nanti juga tau." Sahut Elgran tak banyak basa basi.

Akhirnya kedua remaja itu sampai di depan kamar nomor 03 dan membuka pintu perlahan. Terdapat Rico yang sedang terbaring dengan mata terpejam.

"Ini abang lo, kan..?" dengan terkejut, Acel mendatangi Rico yang sekarang sedang tertidur.

"Elgran, bang Rico kenapa begini?" gadis remaja 17 tahun itu khawatir dan kaget melihat calon kakak iparnya dalam kondisi memar tanpa tau apa yang terjadi.

"Bang Rico duel sama Gilang, musuh kita berdua. Makanya jadi kaya gini.” Elgran menjelaskan.

Terkejut dengan apa yang dikatakan lelaki itu. Acel sepertinya tahu siapa sosok Gilang Mahendra. Air mata mulai berlinang di mata gadis cantik itu. Seperti ada yang aneh saat Elgran menyebutkan nama Gilang.

"Acel.. lo kenapa? Ada yang salah?" tanya Elgran khawatir dan langsung menghampiri gadis itu.

"Elgran.. Jangan sebut nama itu.." Kata Acel menggeleng kan kepalanya seakan trauma akan nama laki-laki itu. Elgran merasa aneh. Sepertinya Acella mengenal sosok Gilang. Namun sejak kapan?

"Lo kenal Gilang Mahendra?" Tanya Elgran.

Hanya mengangguk dengan sorot mata takut. Itulah jawaban gadis remaja yang ada dihadapannya. Akibat keributan itu, Rico yang sedang tertidur kemudian terbangun karena suara mereka. "Elgran? Acel? lo berdua ngapain disini?" Rico yang masih setengah sadar dari tidurnya terkejut melihat si bungsu dan calon adik iparnya berada di ruangan rawatnya tiba-tiba.

"Gapapa bang, gue cuma jengukin lo doang.” Jawab Elgran.

"Terus, kenapa cewek lo nangis? kasian ama gue ya?" Sembari tersenyum miring, Rico juga sedikit cemas melihat calon adik iparnya mengeluarkan air mata. Ia mengira Acella menangisi dirinya —padahal sebenarnya tidak.

LOOK AT ME - [REVISI]Where stories live. Discover now