22. Sang Penyelamat

332 14 0
                                    

Chapter 22: Sang Penyelamat
.
.
Hey readers! 😎
kembali lagi dengan chapter terbaru aku


Beri bintang 💫💫💫
Thank You 💛
.
.
! don't forget to vote for me !
ENJOY❗

Setelah Luna dibawa ke ruangan BK oleh Bu Siti, kini suasana kelas kembali tentram lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah Luna dibawa ke ruangan BK oleh Bu Siti, kini suasana kelas kembali tentram lagi. Beberapa murid masih menggosip tentang kejadian tadi, tapi Acella tak peduli. Dia hanya fokus membersihkan bekas cairan merah di wajahnya.

“Sini gue aja.” Elgran mengambil alih tisu basah yang ada di tangan gadisnya. Membersihkan dengan perlahan, memastikan jika tak ada lagi bekas liptint yang menempel pada wajah cantik Acella.

“Lo diapain lagi sama dia? Ada yang luka gak?” tanya Elgran.

Acella diam dan menggigit bibir bawahnya. Ia masih amat geram dengan perlakuan Luna terhadapnya tempo hari. Sekarang, belum sempat membalasnya, Luna kembali berulah lagi.

Elgran yang tak mendapat jawaban itu lantas mencubit pelan ujung hidung perempuan itu, “Kalau ditanya tuh, jawab, cantik. Ada yang luka atau lo diapain gitu?” tanyanya lagi menegaskan Acella.

“Gak, gue nggak apa-apa.”

Laki-laki itu mengangguk, ia telah selesai membersihkan wajah Acella dan kini wajah gadis itu sudah bersih kembali. “Kalo ada yang lo gak bisa, bilang gua. Kalo lo butuh bantuan, tetep bilang gua. Gua disini sebagai cowo lo, jangan bilang gak apa-apa disaat lo bener-bener butuh bantuan. Inget, sekarang lo nggak sendiri, Cel. Lo punya gua, lo milik gua,” tegas Elgran sambil terus menatap kedua mata Acella dengan serius.

“Paham gak?” Elgran bertanya lagi.

”Paham...” cicitnya.

Elgran kembali menegakkan duduknya. Hatinya masih tak tenang jika Acella terus menerus diganggu seperti ini oleh Luna.

“Gua paham lo bisa lindungin diri lo sendiri, gua juga gak masalah kalo ternyata cewek gua jago berantem kayak gitu, hebat malah gua akuin. Tapi, inget ya, sayangg. Lo masih punya cowok lo disini yang selalu siap buat lo kapanpun. Suatu saat kalo lo udah gak kuat dan butuh pertolongan, panggil nama gua. I'll be there for you quickly.”

Hati Acella menghangat kala kalimat itu terlontar dari mulut seorang laki-laki yang menjabat sebagai suaminya saat ini. Senyuman manisnya kembali terukir, kali ini tulus dan ia benar-benar yakin, jika Elgran adalah orang yang tepat untuknya hidup di dunia ini.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LOOK AT ME - [REVISI]Where stories live. Discover now