🌬️ 16 : Ide brilian

383 57 0
                                    

☁️ SELAMAT MEMBACA ☁️

WALAU sebelumnya Sheyla dibuat patah hati, sedih dan merasa usahanya tidak pernah membuahkan hasil, tapi berkat ucapan Gavin waktu itu Sheyla seakan memiliki harapan baru.

"Aku tahu kegagalan itu menyakitkan, tapi itulah proses yang harus kau lalui untuk mencapai keberhasilan."

Kalimat itu terus melekat di hati dan pikiran Sheyla. Mengingatkannya untuk tidak pernah menyerah apalagi berputus asa.

Karena itu, di malam ini, dengan semangat baru yang kembali bergelora, Sheyla yang sudah duduk di kursi kerja serta laptop di atas meja, tampak sudah siap menuangkan semua ide di kepalanya.

"Baiklah, bagaimana kalau judulnya ... cinta ... yang ... membara," ujar Sheyla seraya mengetik judul cerita yang dia sebutkan. "Tidak, tidak, judulnya kurang menarik." Dia lantas menghapus judul itu.

Sesaat dia terdiam seraya memikirkan judul lain yang lebih menarik. Lalu saat dia mendapatkannya, Sheyla kembali menuliskannya tapi sesaat kemudian dia menghapusnya kembali.

Hal itu terus terjadi sampai tiga judul berikutnya dan Sheyla yang sudah mulai kesal juga frustasi hampir saja membanting laptopnya sendiri. Beruntung dia berhasil menahan emosinya dan berusaha untuk tetap tenang.

"Baiklah, lupakan judul sialan itu. Lebih baik aku membuat alurnya dulu," ujar Sheyla.

Dia lalu menyandarkan punggungnya seraya mengetuk-ngetukkan kuku-kuku jarinya di atas meja. Sesekali dia juga memejamkan matanya dan berharap bisa mendapatkan ide yang bagus.

Namun, bukannya ide yang Sheyla dapatkan dia malah teringat dengan pembicaraannya bersama Gavin saat makan malam tadi.

Awalnya Gavin bilang dia ingin meminta tolong. Sheyla pikir Gavin akan meminta tolong untuk membersihkan kamarnya, membuat makanan yang lebih enak atau semacamnya, tapi ternyata lelaki itu meminta tolong agar Sheyla mencarikannya pasangan.

Mengingat hal itu, untuk kedua kalinya Sheyla tertawa. Rasanya sungguh lucu sekaligus menggelikan. Dia saja belum mendapatkannya sampai sekarang, lalu tiba-tiba Gavin meminta tolong untuk dicarikan pasangan? Yang benar saja!

"Sungguh sulit dipercaya," ujar Sheyla tidak habis pikir. "Manusia langit, turun ke bumi untuk mencari pasangan demi menghindari perjodohan, benar-benar seperti di novel saja."

Sheyla mendadak diam setelah dia sadar apa yang baru saja diucapkannya. Lalu tiba-tiba dia tersenyum semringah saat sebuah ide brilian terlintas di benaknya.

°°°°

Berkat ide briliannya semalam, Sheyla yang begitu bersemangat untuk memberi tahu Gavin sampai tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pagi ini saja Sheyla bangun lebih awal dari biasanya.

Dia juga sudah menyiapkan rencana yang pastinya akan membuat Gavin senang, tapi sayangnya saat Sheyla keluar dari kamar, Gavin tidak ada di ruang tamu. Padahal biasanya saat Sheyla bangun Gavin pasti sudah duduk di sofa.

"Apa dia belum bangun?" tanya Sheyla.

Lalu tanpa pikir panjang dia bergegas ke kamar lelaki itu. Diketuknya pintu kamar Gavin, tapi tidak ada jawaban apa pun dari dalam.

THE MAN IN THE SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang