04

9.1K 923 122
                                    

WARNING🚫
HARSH WORDS!!

'Bos, jangan lupa ada meeting sama anggota dewan Hadvent jam sepuluh nanti'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Bos, jangan lupa ada meeting sama anggota dewan Hadvent jam sepuluh nanti'

'Kalo urusan sama Menteri udah kelar gue bakal langsung kesana'

Tanpa berniat membalas pesan tersebut, Jehan malah mencari kontak seseorang dan menelfon untuk mendapat jawaban langsung. Tetapi sayang sekali tidak ada jawaban yang ia harapkan, Jehan memilih mematikan ponselnya dan menutup mobil hitamnya agak kencang. Setelah itu ia berjalan menuju pintu masuk rumah sakit dengan penuh wibawa.

Penampilan rapihnya membuat orang-orang yang disekitar menatap takjub namun beberapa ada yang menyayangkan bahwa pria berwibawa itu sudah beristri. Terlebih istrinya merupakan salah satu dokter di rumah sakit ini.

Jehan melangkah tanpa memedulikan berbagai bisikkan yang ditujukan untuknya, tetapi dia tidak menghiraukan sapaan para staf rumah sakit yang sudah mengenal Jehan dengan baik.

"Selamat pagi, Pak Jehan" seperti ini kebanyakan yang menyapa Jehan, sebagai balasannya Jehan hanya tersenyum ramah.

Direktur KNG's Group serta anak dari Ketua Dewan Rumah Sakit, kebangetan kalo mereka tidak kenal Jehan.

Satu tangan kekarnya dimasukkan ke dalam saku celana, lalu satunya lagi membenarkan dasi hitam yang dipakai. Kaki panjangnya masih melangkah menuju meja administrasi utama, ada sesuatu yang harus ia lakukan sebelum memulai rapat dengan para anggota dewan.

"Maaf saya mau tanya--"

Seorang pegawai disitu langsung tersenyum, "Jam jaga Bu Rasel sudah selesai jam enam tadi, Pak" ucapnya seolah bisa membaca pertanyaan apa yang akan Jehan ajukan.

"Emm.. Kemungkinan Bu Rasel saat ini sedang berada di ruang jaga, karena disini menunjukkan kartu aksesnya terakhir aktif di ruang jaga." katanya lagi.

Jehan masih tertegun kaget karena pegawai itu bisa menebak pertanyaannya, namun tak lama ia mengangguk kaku dengan senyum tipis. "Ah--"

"Terima kasih banyak ya." Meski begitu Jehan lega ketika mendengar kabar serta lokasi istrinya yang sudah tidak ada kabar dari dua hari lalu.

Bukan ilang kok, Rasel udah ngasih tau Jehan kalau dia ngga bakal pulang selama dua hari karena jadwal tiga operasi berturut-turut. Tapi perempuan itu tidak berkabar sama sekali dan membuat Jehan frustasi karena telfon ataupun pesannya tidak dijawab.

Padahal Jehan hanya perlu kabar apakah istrinya itu baik-baik saja dan makannya teratur atau tidak. Hanya sekedar kabar gitu yang Jehan harapkan, tapi istrinya malah hilang komunikasi dari dua hari lalu sampai saat ini.

Dua hari yang lalu Jehan tidak bisa menengok keadaan Rasel langsung karena jadwal kerjaannya sangat penuh dan pada saat itu Jehan masih mikir mungkin Rasel akan menghubunginya jika operasi atau tugasnya selesai, tapi nyatanya tidak.

The Fate of Us | JaerosèWhere stories live. Discover now