22

6.7K 601 183
                                    

19.04 WIB

pp, hai.

knp ya gue gabisa serutin itu buat update mksdnya kang seminggu sekali atau kadang dua minggu sekali 😭🙏🏻 maaf ya.

untuk part ini harap jangan marah sama Jehan ya 😃 (spoiler)

enjoy!

"Mau kemana?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mau kemana?"

"Kerja lah, gue kangen rumah sakit"

"Emangnya gue ngizinin?"

"Loh? Kenapa gue perlu izin?"

"Karena gue suami lo, Rasel"

"Y-ya tapi kan biasanya juga lo selalu ngizinin gue, Je. Bahkan gue ngga perlu minta izin.."

Jehan diam tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang sedang ia baca. "Tapi buat kali ini gue belum bisa ngizinin lo kerja"

"Kok gitu?!" pekik Rasel tidak terima. Dia menyimpan tasnya diatas meja mini bar secara sedikit kasar, pertanda ia tidak mengerti dengan sang suami yang tiba-tiba melarangnya begini.

"Sel, lo baru istirahat tiga hari--"

"Baru? Tiga hari itu lama ya, Je. Harus berapa lama gue istirahat karena ginian doang? Gue udah baik-baik aja loh" Rasel berusaha meyakinkan suaminya dengan segala alasan yang ia punya.

"Ntar kalo gue lupa teori sama praktek jadi dokter gimana? Lo mau tanggung jawab?"

"Ngga gitu juga konsepnya, Raselia" balas Jehan jengah.

Rasel terkekeh. "Yaudah makanya izinin gue kerja sampe siang aja, please? Beneran sampe siang, lo bisa jemput gue langsung"

Namun Jehan tetap Jehan. Pria itu tidak mau dibantah apalagi ini mengenai istrinya yang baru mengalami kejadian traumatis. Kalian pikir setelah apa yang terjadi Jehan akan diam seolah tak terjadi apa-apa?

Justru Jehan akan memperketat kehidupan Rasel. Tidak bermaksud mengekang istrinya sendiri namun situasi lah yang memaksanya untuk protektif.

"Lusa," ujar Jehan. Dia sengaja tak menatap Rasel supaya tekadnya tidak goyah.

Rasel mengernyit tak paham, "Lusa apa?"

"Gue ngizinin lo balik kerja mulai lusa" jelas pria itu yang membuat Rasel mendesis kesal.

"Jehan, lusa kelamaan. Gue beneran baik-baik aja jadi gue maunya hari ini--"

"Lusa atau ngga sama sekali?"

"Tapi kan--"

"Nurut sama suami" cela Jehan yang memotong rengekan Rasel sehingga wanita itu semakin kesal.

Rasel menghembuskan nafasnya. Pasrah akan perintah Jehan yang tidak bisa ia bantah, kalau kata agama, itu dosa. Walaupun sangat kesal, tetapi Rasel tidak berniat meluapkan kekesalan yang dirasanya.

The Fate of Us | JaerosèWhere stories live. Discover now