20.55
ehehehehehe maaf telat update😁🙏🏻
ada beberapa hal yang gabisa gue jelasin kenapa gue bisa telat update tapi dimohon bgt maaf yaa makin kesini malah makin lama😭😭
bukan lupaa kok tp belum ada waktunya ajaa hiks, once again sorry.
bisi lupa alurnya boleh dibaca dulu part sebelumnya yaa, thanks.
enjoy, loves!
Perasaan bahagia atau semangat yang biasanya selalu menyerta setiap kali bangun namun kali ini tidak seperti itu. Meskipun cuaca cerah dan sejuk tetapi atmosfernya terasa sangat berbeda.
Helaan nafas keluar dari hidung mancung Rasel. Bangun di pagi ini ia merasa begitu hampa. Hati kecilnya benar-benar sakit sekali saat mengingat ia tidur sendirian kemarin malam. Tanpa ucapan selamat malam, pelukan hangat dan juga kecupan malam yang menjadi kenyamanannya setiap malam.
Di malam kemarin tidak ada sosok suami yang selalu melakukan rutinitas itu seperti biasanya. Pada saat bangun pun tidak ada siapa-siapa disampingnya, karena itu Rasel merasa sangat hampa sekarang.
Dia tidak memiliki semangat untuk melakukan aktivitas apapun bahkan untuk sekedar mengganti baju tidurnya. Namun setelah Rasel memaksakan diri hingga kini dirinya sudah rapih dengan baju seragam hijau tua ciri khas dokter, lalu ia pun pergi keluar kamar dan menuju dapur.
Jika Jehan masih enggan berbicara kepadanya, setidaknya Rasel masih memiliki Mbu Lami yang bisa ia ajak berbicara. Rasel menuruni tangga dengan ekspresi tidak bersemangat sambil mengikat rambutnya.
Pada beberapa tangga terakhir, indra pendengarannya menangkap suara-suara yang cukup aneh dari area ruang makan. Karena rasa penasaran Rasel yang begitu tinggi alhasil dia mencoba mengintip dari balik tembok sebelum ke dapur.
Kebetulan jika ingin menuju dapur maka harus melewati area ruang makan sehingga jika Rasel ketauan nantinya, dia memiliki alibi yang masuk akal.
Ketika mengintip, Rasel heran melihat Jehan, Marven serta beberapa karyawan yang terlihat sedang fokus pada laptop serta berkas-berkas yang menumpuk di samping laptop mereka.
YOU ARE READING
The Fate of Us | Jaerosè
同人小说Bagaimana jadinya apabila seorang Ketua Dewan Rumah Sakit secara tiba-tiba 'melamar' salah satu dokter residen untuk menjadi menantunya. "Mau jadi menantu saya ngga?" [ON-GOING]