18

5.2K 600 202
                                    

23.08

jiakh gue update tengah malem begini wkwkwk

seperti biasa,  siapa yg baca tengah malem? Pagi? Siang atau sore?? absen duluu siniii

terimakasi banyak udh selalu
nungguin cerita ini :((

takut ada yg typo tolong langsung ditandain aja sama kalian yyya<3

semoga tidak mengecewakan

dan enjoy!

"We're literally got nothing"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"We're literally got nothing"

Ruangan besar yang cukup untuk menjadi tempat perkumpulan banyak orang begitu sunyi dan sedikit tidak mengenakkan, padahal terdapat lebih dari 8 orang yang berada di ruangan tersebut.

Jehan, Marven, Yaslan, Ezzra, Alaya, Jendra, Kanara, dan Tania. Semua ada disitu sedang mencari serta menunggu kabar mengenai Rasel yang telah menghilang selama kurang lebih delapan jam.

Ketika Marven memberitahu mereka tentang ini, mereka semua langsung berkumpul di rumah Jehan dengan perasaan campur aduk. Terutama bagi Tania, Alaya dan Jehan sendiri.

Selama delapan jam ini mereka berusaha keras untuk menemukan petunjuk namun hasilnya nihil, tidak membantu apapun. Bahkan sampai jam menunjukkan pukul duabelas malam pun mereka belum mendapatkan satupun petunjuk.

"Rekaman CCTV, kamera dashboard atau apalah, sama sekali ngga dapet apa-apa?" tanya Jehan terdengar sangat frustasi.

"Really?"

Alaya menggigit bibir bawahnya saat menatap layar laptopnya yang menampakkan sebuah peta namun ia tidak mendapatkan apapun.

"Hape Rasel mati, gue ngga bisa liat jejaknya"

Ezzra menghembuskan nafasnya seraya mengarahkan laptopnya ke hadapan Jehan. "Gue dapet rekaman CCTV lorong apartemen--"

"Rasel dibawa empat laki-laki, mukanya ngga jelas tapi gue udah minta bantuan ke kepolisian buat nyari istri lo,"

Jehan melihat rekaman yang berputar di layar laptop dengan seksama, tatapannya berubah sayu kala rekaman itu menunjukkan bagaimana istrinya tidak sadarkan diri dan digendong bagaikan karung beras murahan.

Kedua tangannya mengepal, rahangnya pun mengeras. Amarah telah menguasai dirinya, ingin melampiaskan namun entah apakah bisa atau tidak.

"Alaya dapet rekaman CCTV di parkiran. Kita udah ngikutin jejak mobilnya tapi karena ada perbaikan jadi rekaman berhenti di lampu merah pertama," jelas Ezzra.

"Nomor plat--"

Ezzra mendesis kecewa sambil menggeleng tipis, "Palsu, Je. Jadi gue ngga bisa ngelacak secara spesifik"

The Fate of Us | JaerosèWhere stories live. Discover now