29

7.1K 484 109
                                    

21.42

hi, aku kembali:)
Ada yg kangen ga nih?

untuk part ini hati-hati ya🌚👀🤭

enjoy!

Rasel membersihkan percikan air di sekitaran wastafel setelah selesai membantu para pelayan mencuci piring

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasel membersihkan percikan air di sekitaran wastafel setelah selesai membantu para pelayan mencuci piring. Maklum jiwa ibu rumah tangga dan mandirinya sedang keluar jadi dia tidak ingin diam saja seusai makan malam barusan.

"Nyonya, kami akan mengurus sisanya jadi sebaiknya nyonya istirahat" kata salah satu pelayan yang merasa tidak enak dibantu oleh majikan.

"Tanggung, ini sedikit lagi. Lagian saya belum cape kok–" balas Rasel disertai senyumannya.

Para pelayan yang melihatnya tidak bisa untuk tidak tersenyum juga. Mereka mengaguminya bahkan semenjak Rasel pertama kali menginjak kaki di rumah ini. Tidak, mereka mengagumi tiap anggota keluarga Kanagara. Karena bagi mereka keluarga ini tidak seperti majikan yang mereka bayangkan.

Orang-orang dari keluarga kaya raya di pikiran mereka itu sombong, suka seenaknya dan juga angkuh. Namun tidak dengan keluarga ini dan Kanagara lah yang mengubah pola pemikiran mereka terhadap keluarga kaya.

Tadi Tania membantu memasak, dan kini Rasel membantu bersih-bersih. Bagaimana mereka tidak mengagumi dan menghormati keluarga ini?

"Sudah!" seru Rasel sambil melepaskan sarung tangan karet dan celemek di tubuhnya, dibantu oleh salah satu pelayan.

"Terima kasih banyak, Nyonya"

"Sama-sama. Oh ya, ada yang liat Jehan?" Rasel menatap satu per satu pelayan di sekitarnya, berharap diantara mereka ada yang memberikan jawaban pasti.

"Tidak, nyonya. Tapi kami akan mencari Tuan–"

"Eh ngga usah! Saya bisa cari sendiri. " tolak Rasel menepuk pelan bahu pelayan yang tadi menjawabnya. "Ini teh panas buat siapa?"

"Cuaca malam ini lebih dingin dari biasanya jadi kami buatkan teh panas untuk Bapak, Bu Tania, Tuan dan Nyonya."

Rasel menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyuman tulus. "Makasih ya, biar saya aja yang ngasih" Dia mengambil alih nampan lalu kembali bersuara, "Kalian juga bikin tehnya buat kalian sendiri."

Dengan nampan yang terdapat enam cangkir berisi teh panas, Rasel melangkahkan kakinya secara berhati-hati menuju taman belakang karena Tania, Kakek, Kanara dan Jendra berada di dekat kolam renang.

"Mau sampe kapan kalian kerja terus? Ngga ada niat membangun keluarga sendiri?"

"Terutama kamu, Kana. Umur kamu berapa sekarang?"

"Kana belum nemu yang cocok, Kek"

"Gimana mau nemu kalau kamu punya standar yang tinggi?"

"Mah, perempuan itu harus punya standar tinggi biar ngga salah pilih cowok."

The Fate of Us | JaerosèWhere stories live. Discover now