30

6K 480 130
                                    

20.52

SIAPA YANG NUNGGUIN INI HAYOO?

iya tau telat dua jam dari yg gue janjiin, maaf yakk. Ak tau kalian ini pemaaf🥺

Ternyata ngerapihin itu cukup memakan waktu yg lama ya ehehe

enjoy!!

warning
banyak bhs. inggris & kata kasar.

Jehan dan Marven masuk ke dalam ruangan ketua dewan rumah sakit Hadvent

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jehan dan Marven masuk ke dalam ruangan ketua dewan rumah sakit Hadvent. Di dalam sana sudah terdapat Tania dan Kanara yang sedang berbincang dengan pengacara pribadi dan beberapa orang yang sudah tidak asing lagi di mata Jehan.

"Gimana dewan rumah sakit tau tentang ini?" tanya Jehan dengan suara lantang.

"Seseorang ngirim rekaman suara ke bagian Hrd, rekaman obrolan lo sama Jisya" Kanara menjawab sambil menyerahkan tab yang di tangannya.

Jehan pun mengernyit tak paham, ia menerima tab yang diberikan kakaknya lalu memutar rekaman yang sudah tertera di layar.

[sedikit flashback ke part 13]

"Apa yang mau lo bahas, Sya?"

"Marven orang yang paling gue percaya, lo tenang aja dia ngga bakal buka mulut sembarangan"

Hanya dari dua penuturan itu, Jehan langsung mengingatnya. Pembicaraan dengan Jisya di sebuah cafe sekitar berbulan-bulan lalu. Dan Marven juga mengingat momen itu sehingga sulit untuk mengelak. Tapi sampai mana orang itu merekamnya?

"Oke, sorry. Kalo gitu gue mau nanya dulu sejak lo jadi suami Rasel, lo ngerasa ada yang aneh sama dia ngga?"

"Aneh gimana maksud lo?"

"Misalkan dia ngalamin kejadian yang buruk tapi ngga sampe satu hari dia lupa kejadian itu kaya kejadian itu ngga pernah terjadi"

"Kenapa lo bisa tau tentang itu?"

"Lo ngerasain kan? Sejak kapan?"

"Sejak keluarga Rasel dateng ke rumah. Padahal gue yakin banget ada sorot kecewa dari matanya, dan ngga sampe setengah hari dia langsun lupa. Gue kira Rasel emang sengaja nutupin kecewanya tapi dia kaya gitu ngga cuma sekali"

"Rasel bahkan ngga inget kejadian yang menimpa gue kemarin "

"Rasel ngga inget kejadian tragis lo karena itu kebiasaan dia, Je"

"Maksud lo?"

"Lo bilang ngga sampe setengah hari Rasel langsung lupa pertemuan keluarganya, bagi istri lo berurusan sama keluarga besarnya itu sama aja mimpi buruk–"

"Dan ngelupain mimpi buruk udah jadi kebiasaan Rasel dari dulu."

"Jadi maksud lo Rasel sengaja?"

The Fate of Us | JaerosèWhere stories live. Discover now