28

5.8K 461 122
                                    

yaAllah akhirnya bisa up setelah drama 'unable to publish?😭

tell me from 1-10, seberapa kangen kalian untuk cerita ini???

gasadar part ini sampe 14ribu kata😃

btw ini gue belom meriksa ulang jd kalo ada typo mohon maklum dan kalo ada keanehan tolong ditandain lewat komen yaa, makazee  love<3

enjoy!!

Sesaat Rasel menutup pintu rumahnya lalu berjalan menuju ruang keluarga yang super besar itu bersama Natalie di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesaat Rasel menutup pintu rumahnya lalu berjalan menuju ruang keluarga yang super besar itu bersama Natalie di belakangnya. Ia langsung disuguhkan oleh banyak orang yang sedang berkumpul disana.

Kanara, Jendra, Alaya, Yaslan, Ezzra, Billy dan Marven menatapnya dengan sebuah pesan tersirat. Salah satu dari mereka memberikan petunjuk melalui matanya dan Rasel mengikuti petunjuk tersebut.

Pada akhirnya ia memahami petunjuk itu saat matanya menangkap sosok suaminya sedang duduk di sofa. Ia lihat dari tampak sampingnya, lelaki itu terlihat marah yang artinya Jehan sudah tau pertemuannya dengan Lorenza.

Rasel menghela nafasnya. Ia memang salah karena tidak memberitahu suaminya jadi ia akan menerima apapun yang akan lelaki itu katakan.

"Je.."

Jehan menoleh dengan ekspresi yang sangat dingin untuk menatap Rasel. "You owe me an explanation, Raselia Emmera Kanagara."

"Rasel pergi bareng gue dan–"

"Gue butuh penjelasan istri gue bukan lo, Nat" sahut Jehan memotong ucapan Natalie yang berupaya membantu Rasel.

Suara beratnya Jehan berhasil membuat Rasel merinding ditambah dia memanggilnya dengan nama panjang dan lengkap yang artinya kali ini sang suami benar-benar marah.

Jangankan Rasel, yang lainnya pun merasakan hal yang sama. Mereka juga merinding nan takut ketika melihat dan mendengar Jehan saat ini.

"Ikut aku sekarang." kata Jehan beranjak dari duduknya lalu berjalan lebih dulu menaiki tangga menuju lantai dua.

Dirinya yang seharusnya pergi bekerja ke kantor siang tadi, lagi-lagi dia terpaksa harus mengatur ulang jadwalnya.

Rasel menghela nafasnya pasrah dan mengikuti langkah sang suami. Orang-orang disekitarnya memandangnya dengan tatapan bersalah terutama Alaya.

"Sel, maaf gue keceplosan–" cicit Alaya sementara Rasel tersenyum dan menepuk bahu Alaya seolah mengatakan 'tidak apa-apa'.

Dengan langkah pelan dan hati-hati, Rasel menaiki tangga menuju kamarnya karena tadi ia melihat Jehan masuk kesana sehingga dirinya berspekulasi mereka berdua akan berbicara disana secara pribadi.

Astaga baru beberapa jam yang lalu mereka bertingkah manis satu sama lain kini Rasel sudah harus menyiapkan diri terkena omelan sang suami.

"Rasel ngga bakal kenapa-kenapa, kan?" tanya Natalie khawatir.

The Fate of Us | JaerosèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang