[L] 6. Biggest Enemy

95 31 33
                                    

"LINA?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"LINA?!"

Wildan berjalan mendekat dan berbicara lebih keras dari biasanya. Hidungnya terlihat kembang kempis. "KOK KAMU ADA DISINI?"

'Kok kamu ada disini?' Biasanya kan aku emang kesini?

OH!

Butuh waktu sedikit lama untukku mengerti jika Wildan sedang berakting. Aku baru paham setelah dia mengedipkan satu matanya.

Jadi, maksudnya, kita pura-pura baru pertama ketemu disini?

Kenapa gak bilang-bilang dulu?

"EH WILDAN? IYA NIH, HEHE. AKU NUNGGU IBU LAGI SENAM DI ATAS." Aku mengikuti permainannya, sambil melirik Jeje yang masih melanjutkan fitness-nya di belakang sana, memastikan agar dia mendengar suaraku.

"KEBETULAN BANGET YA KITA KETEMU?" Wildan juga menoleh ke belakang, ke arah Jeje. "INI AKU LAGI NEMENIN JEJE. KATANYA DIA PENGEN PERUTNYA KOTAK-KOTAK~"

Wildan beralih menoleh ke arahku, "Siap-siap ya?" bisiknya lirih.

Hah?

Aku belum paham seperti apa rencana bocah itu. Siap-siap?

"YA UDAH LIN, AKU KESANA DULU YA!" ujar Wildan tanpa menjelaskan apapun.

Aku kembali duduk dan mencuri-curi kesempatan mengintip kesayanganku dari teras. Saat ini dia dan Wildan sedang berjalan di treadmill. Sesekali, dua sahabat itu bercanda. Wildan dengan usilnya menaikkan kecepatan treadmill yang dinaiki Jeje dan membuat cowok berpipi bolong itu kebingungan.

Imutnya..

Wildan menoleh ke arahku. Dia menangkap basah aku yang sedang memperhatikan Jeje sambil senyum-senyum sendiri. "LINA, SINI!" seru bocah gingsul itu.

Jeje terlihat menyikut Wildan. Aku buru-buru mengalihkan pandanganku ke arah lain.

Jam 17.00 mereka telah selesai nge-gym dan kini sudah mandi dan ganti baju. Mereka kemudian pergi ke teras tempatku berada.

Seperti biasa, jam segini tukang cilok lewat. Wildan menyetopnya.

Wildan dan Jeje mendekat ke tukang cilok, sementara aku masih duduk di posisi semula.

"LINA, KAMU PEDES GAK?" seru Wildan di ujung sana.

Emang aku beli?

"SINI."

Aku beranjak dari teras dan mendekat ke mereka.

Wildan menyodorkan seplastik cilok yang sudah ditaburi cabe bubuk.

"Berapa?" tanyaku.

"Gak usah Lin, Jeje mau traktir kamu katanya." kekeh Wildan. "Udah, ambil!"

Aku menerimanya dengan ragu.

8th Grade [END]Where stories live. Discover now