[L] 18. Holding Hands

69 18 5
                                    

warning: long chapter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

warning: long chapter

"Bunga suka sama Jeje?!"

Aku menyeret Wildan ke pinggir ketika bocah itu baru keluar dari toserba dekat sekolah.

Dahi Wildan mengernyit. Kemudian mengeluarkan permen kaki dari dalam mulutnya.

"Kenapa kamu tiba-tiba nanya itu Lin?"

Kami kemudian berpindah ke tempat yang lebih aman untuk membicarakan hal genting ini.

Aku menghela nafas kasar, "Waktu pelajaran PKK aku lihat interaksi mereka berdua Wiiiil! Pandangan mata Bunga ke Jeje bedaaa. Suaranya juga dimanja-manjaiiin! Apalagi waktu tangan dia kepanasan megang nugget yang baru mateng. Apa selama ini kamu gak notice sesuatu kalau mereka berinteraksi? Bunga kayaknya suka sama Jeje!"

"Tenang Lin, tenang. Tarik nafas dulu. Tahaan. Hembuskan." kata Wildan yang kemudian kuikuti. Bocah itu kemudian membawaku ke dudukan semen. "Gimana gimana?"

"Apa kamu gak notice kalau Bunga suka sama Jeje?"

Wildan tampak berpikir dan mengingat-ingat, kemudian menggeleng.

"Coba diinget-inget lagi Wil. Selama ini kalian sering satu kelompok sama Bunga kan? Pertama PKK, terus sama tugas yang waktu itu aku nganter Jeje ke rumah Bunga."

"Kalau suka gak tahu sih. Tapi mereka emang akrab Lin."

"Tuh kan!"

"Ya soalnya Bunga duduknya di depan kita, jadi sering berinteraksi. Selain itu, kalau ada tugas kelompok 4 orang, kita jadi satu kelompok. Aku, Jeje, Bunga, sama Yolla."

Bunga duduk di depan Jeje?!

Itu artinya..

Bunga adalah salah satu objek yang berada dalam lingkup penglihatan Jeje ketika dia sedang memperhatikan ke depan!

Membayangkannya membuat dadaku terasa sesak.

"Yang suka ngajak sekelompok duluan siapa?"

Wildan tampak mengingat-ingat, "Kalau PKK kemarin, Bunga sih."

Tuh kan.

"Waktu aku, Bunga, sama Yolla ngerjain tugas di rumah Jeje, kita kan disuguhin italian pizza bikinan Jeje. Disitu kita baru tahu kalau Jeje suka masak-masak. Jadinya pas milih kelompok PKK, Bunga langsung ngajak Jeje satu kelompok."

"Bunga udah nyobain italian pizza buatan Jeje?!"

Wildan mengangguk.

Aku bahkan belum pernah merasakan seperti apa italian pizza buatan Jeje. Bisa-bisanya gadis itu sudah mencobanya.

"Terus, waktu kalian ke rumah Jeje, Bunga ketemu sama mommy-nya Jeje?"

"Iya."

"Mereka akrab Wil?"

8th Grade [END]Where stories live. Discover now