[L] 8. New Phone

79 21 23
                                    

Hari ini aku telat mengikuti upacara di sekolah dan seperti biasa siswa yang datang telat diarak ke tengah lapangan ketika upacara akan berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini aku telat mengikuti upacara di sekolah dan seperti biasa siswa yang datang telat diarak ke tengah lapangan ketika upacara akan berakhir. Tapi itu tidak masalah karena mood-ku sedang bagus.

Semalam, aku mendapatkan sebuah berita yang bagiku merupakan secercah harapan baru.

Jeje punya ponsel!

Dengan fakta bahwa Jeje memiliki ponsel, segala hal buruk di dunia yang menimpaku hari ini rasanya bukan apa-apa. Aku tahu itu berlebihan, tapi itulah yang saat ini sedang kurasakan.

Setelah semua peserta upacara bubar, kami yang terlambat masih harus stay di lapangan dan mendengarkan ceramah pendisiplinan dari Kepala Sekolah. Selain siswa yang terlambat, ada juga siswa yang ikut dihukum karena tidak memakai atribut lengkap untuk upacara.

Ada juga yang sudah memakai atribut upacara lengkap namun tetap dihukum. Itu karena terdapat corak warna selain hitam di sepatunya.

Selesai diceramahi, kami pun kembali ke kelas masing-masing.

Dengan wajah tersenyum penuh kemenangan, aku masuk ke sebuah ruangan yang di depannya terdapat plang bertuliskan 8A.

Begitu mendarat di bangku paling belakang dan paling pojok, yang merupakan bangkuku, Sherin langsung keheranan melihatku bahagia padahal baru saja dihukum. Aku langsung memberitahunya apa yang terjadi.

"Berarti kamu mau beli hp juga? Katanya kamu mau beli hp kalau Jeje udah punya hp?" tanyanya.

Aku mengeluarkan sebuah benda dari dalam saku, "TARA!!!"

"WOH GILAK!" seru gadis itu. "GUYS LINA PUNYA HP!!!"

Teman-teman langsung mengerubungiku.

Seperti biasa, di kelasku setiap ada teman sekelas yang memiliki ponsel baru, pasti langsung antri untuk meminjam. Apalagi kalau bukan untuk foto.

"Ckckck. Bawa nih, bawa!" kataku. Mereka langsung berebut membawa ponselku.

Setelah guru masuk, baru aku kebingungan tadi ponselku ada pada siapa.

*****

Memasuki jam pelajaran kedua, yaitu Bahasa Indonesia, perutku mulai lapar. Jendela belakang kelas 8A itu terletak di sebelah dapur kantin, jadi setiap jam pelajaran kedua, harum aroma kuah bakso langsung masuk ke dalam ruangan kelas, membuat perutku semakin krucuk-krucuk.

Ketika bel berbunyi, siswa langsung keluar dari kelas dan membanjiri kantin.

Meskipun tergoda dengan aroma kuah bakso, biasanya di jam istirahat pertama, aku tidak selapar itu untuk menghabiskan semangkuk bakso. Jadi, aku biasanya hanya beli mie gelas yang ditambahi butiran bakso dan diberi sambal uleg sedikit.

Padahal cuma mie gelas, tapi rasanya begitu nikmat ketika dimakan bersama teman-teman di sepanjang lorong kantin.

"Lina, kamu tuh nembak Jeje beneran ya?"

8th Grade [END]Where stories live. Discover now