[L] 12. Rapunzel

88 19 8
                                    

Mendekati istirahat pertama, wajah Sherin memucat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mendekati istirahat pertama, wajah Sherin memucat. Gadis berpotongan layer panjang itu mengeluh sakit. Badannya lemas, kepalanya pusing, dan perutnya keram.

"Hari pertama?"

Dia mengangguk sambil memegangi perut.

Aku lalu izin ke guru yang sedang mengajar untuk mengantarnya ke UKS.

Sampai di UKS, Sherin berbaring di bed yang kosong.

"Izin pulang aja gimana?" saranku.

"Gak ada yang jemput."

"Kak Thunder?"

"Gak ah."

Bu UKS memberi Sherin handuk hangat untuk mengompres perut, kemudian menawarkan Parasetamol untuk sakit kepalanya.

"Itu si Jefano habis minum Parasetamol langsung tidur." Bu UKS tersenyum singkat setelah menunjuk bed paling pojok yang daritadi tertutup tirai rapat.

Aku dan Sherin reflek saling menatap.

Marshmallow-ku sakit?!

"Tadi pelajaran olahraga suruh lari keliling lapangan, tiba-tiba pusing. Terus muntah. Masuk angin kayaknya."

Astaga.

Setelah Bu UKS kembali ke mejanya, aku sedikit mengintip ke dalam bed yang katanya di dalamnya ada Jeje lewat celah tirai.

Dan dia ada disana.

Marshmallow-ku terbaring tak berdaya dengan masih mengenakan seragam olah raga.

Hiks, kasian banget.

Menutup tirainya, aku kembali ke bed Sherin yang terpisah satu bed dengan Jeje.

"Mau minum teh anget Sher? Aku ambilin ke kantin." tawarku. Dia mengangguk.

Aku berjalan keluar dari UKS. Kantin masih sepi karena belum jam istirahat. Ngomong-ngomong, tadi pelajaran di kelasku hanya kerja kelompok dan tugasnya sudah selesai, jadi aku bisa melenggang bebas seperti ini sampai jam istirahat tiba.

Aku kembali dari kantin sambil membawa dua gelas teh hangat. Satu untuk Sherin dan satu untuk.. Jeje.

Jeje masih terpejam saat aku diam-diam masuk dan menaruh teh hangat di sebelahnya. Dia tetap menggemaskan walau sedang sakit. Mataku menangkap percikan air di keningnya. Apa itu keringat dingin? Wajahnya pucat sekali. Begitupun dengan bibirnya. Tidak berwarna merah muda cerah seperti biasanya.

Tiba-tiba matanya terbuka dan perlahan membulat begitu menyadari kehadiranku.

Gawat.

"Eum, aku.. aku.. disuruh Bu UKS nganterin minum!" kataku reflek.

Jeje menatapku bingung sambil mengerjap-ngerjapkan kedua matanya.

Aku takut dia salah paham. Takut dia berpikir aku sudah berbuat macam-macam. Misal, seperti mencium keningnya secara diam-diam waktu dia tertidur.

8th Grade [END]Where stories live. Discover now